WE Online, Jakarta -Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar mengecam tindakan penistaan agama yang dilakukan Saifuddin Ibrahim, seseorang yang keluar dari agama Islam dan belakangan disebut-sebut berprofesi sebagai pendeta.
Saifuddin mendadak viral di media sosial karena melakukan penistaan agama Islam secara terbuka meminta agar 300 ayat Al-Qur'an dihapus atau direvisi karena menurut pemahamannya, ayat tersebut mengajarkan kekerasan dan terorisme. Tak sampai disitu, Saifuddin juga menyebut pesantren adalah sumber terorisme.
Ketua DPD PKS Kota Makassar, Anwar Faruq, mengaku prihatin, di tengah banyaknya masalah sosial yang melilit masyarakat belakangan ini, tiba-tiba saja muncul penistaan agama yang sangat melukai umat Islam. Ia menegaskan sebagai umat beragama sudah seharusnya kita harus menjaga ketenangan dan menghormati sesama.
"Sebentar lagi umat Islam memasuki bulan suci Ramadan. Dengan beban masyarakat yang sudah berat, minyak goreng susah didapat, gula, gas susah ditemukan juga kalau dapat harganya naik, toleransi umat beragama harus kita jaga dan junjung tinggi," papar Anwar Faruq kepada fajar.co.id, Kamis (17/3/2022).
Menurut Anggota DPRD Kota Makassar itu, saling menghormati antarsesama dan antarumat beragama sangat amat penting untuk menciptakan keutuhan dan persatuan bangsa.
"Islam adalah agama rahmatan lil alamiin. Saling menghormati sesama amat dipentingkan. Tidak usah kita mengurusi urusan agama orang lain. Cukup kita mendalami agama yang kita anut, maka ajaran-ajaran tentang kasih sesama akan kita dapatkan," terangnya.
Oleh sebab itu, Anwar sekali lagi mengecam keras tindakan seorang pendeta yang mencoba mengadu domba anak bangsa lewat isu agama. Sebagai umat muslim, ia meyakini bahwa Al-Qur'an adalah wahyu yang benar adanya dan turun dari Allah SWT melalui perantara Rasulullah SAW dan akan tetap bertahan dan original hingga akhir zaman.
Sebagaimana firman Allah SWT: Inna nahnu Nazzalna Dzikra wa inna lahu la hafidzuun. (Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Qur'an dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya, Al Hijr ayat 9).
Kami prihatin, di tengah keadaan seperti ini masih ada pendeta yang mau mengaduk-aduk ajaran Al-Qur'an," tukasnya.
No comments:
Post a Comment