Jakarta (24/01) -- Ketua BPJE DPP PKS yang juga Anggota DPR RI Rofik Hananto mengatakan transformasi desa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan industri baru. Desa di Indonesia memenuhi syarat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru yang akan terus berkembang dan sebagai destinasi yang semakin digandrungi.
"Desa itu istimewa. Desa adalah kekayaan yang sangat besar namun belum terolah. Di desa ada air bersih, udara bersih dan makanan sehat," kata Rofik.
Hal tersebut diungkapkan Rofik dalam Webinar Seri 2 dengan tajuk "Menciptakan Desa Sebagai Pusat Pertumbuhan Dan Ekosistem Baru Ekonomi Bangsa" Yang Diadakan Oleh Bidang Pemberdayaan Jaringan Ekonomi (BPJE) DPP PKS, Sabtu (23/01).
Tahun 2015 dana desa dimulai sesuai amanat UU No 6 Tahun 2014 tentang Desa. Sedangkan UMKM mulai berkembang tahun 2000 paska krisis ekonomi. Dana desa diberikan ke desa dengan beberapa parameter, yakni jumlah penduduk, luas wilayah dan kemiskinan.
"Jumlah kemiskinan menjadi dasar pemberian dana desa sebesar 50 persen. Luas wilayah 20 persen dan jumlah penduduk 30 persen. Dan setelah ada UU Desa ini kemudian ada Menteri Desa dan di tahun 2020 di PKS ada Bidang Desa dan Pengembangan Desa," ujar legislator asal Kabupaten Purbalingga itu.
Dia menjelaskan, pada kurun waktu 2015-2018 desa melakukan perencanaan. Dana desa dimanfaatkan untuk pelatihan, kegiatan fisik dan pengadaaan sarana prarasana, dan beberapa trial project. DI tahun 2018-2020 desa mulai menampilkan potensi desa dan percontohan. Selain itu diadakan kegiatan pemberdayaan dan menuju destinasi wisata.
"Sedangkan di tahun 2020-2025 desa lebih fokus pada pemberdayaan dan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi. Desa juga mengarah industrialisasi potensi desa. Salah satu contoh desa yang berhasil bertarnsformasi adalah Desa Rumaida di Maluku Tenggara," katanya.
Kemudian dengan desa emas maka UMKM akan berdaya. Pengembangan desa membutuhkan daya tarik. Kita mencoba melakukan bagaimana agar desa terus berdaya. Dan salah satunya adalah melalui UMKM. Desa sebagai pusat pemberdayaan. Showcase potensi UMKM desa menuju destinasi wisata.
"UMKM desa sebagai motor pertumbuhan dan industri baru berbasis potensi ekonomi desa untuk UMKM naik kelas melalui industrialisasi. Karena di situ ada padat karya, padat modal dan kualitas produk. Hal ini pula telah dilakukan Riza dari Banjarnegara yang mengembangkan tepung mocaf dari desa menjadi sebuah industrialisasi," jelasnya.
Ini menunjukkan ketika potensi desa digali dan hasilnya bagus membutuhkan proses berikutnya yakni industrialisasi yang membutuhkan kreativitas lebih bagus lagi. Desa mempunyai potensi luar biasa. Bisa ditunjukkan melalui pariwisata hingga sampai industrialisasi.
No comments:
Post a Comment