Jakarta – Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta menanggapi langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang meminta jajarannya untuk mengecek tunawisma yang ditemui Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma di Jalan Sudirman-Thamrin. PKS menilai jika temuan itu benar maka bisa merusak kredibilitas Anies Baswedan.
“Sudah seharusnya Pak Anies memerintahkan kepada Kadinsos untuk mengecek apa benar keberadaan tunawisma itu ada atau tidak. Karena dengan kondisi sosial ekonomi yang terpuruk sekarang ini dimungkin saja ada,” kata Penasihat Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Nasrullah, saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).
Nasrullah mengatakan pengecekan tunawisma tersebut tentu membutuhkan bukti dari masyarakat yang biasa melintas hingga CCTV yang berada di sekitar lokasi. Dia menyebut jika tunawisma terbukti benar ada di Jalan Sudirman-Thamrin maka bisa berdampak kepada Anies.
“Jalan ini adalah mukanya kotanya Jakarta. Pasti pak gubernur akan menjaga eksistensinya, karena jika benar ini bisa mengurangi kredibilitas beliau,” ucapnya.
Meski begitu, jika temuan tunawisma oleh Risma ini tidak ditemukan oleh Pemprov DKI, maka ini juga bisa berdampak pada Risma. Menurutnya Risma bisa menjadi pembicaraan masyarakat.
“Tapi jika salah justru sebaliknya akan menjadi bahan pembicaraan masyarakat / netizen terhadap bu Mensos,” ujarnya.
Namun Nasrullah menegaskan pembuktian pencitraan itu justru akan memakan energi. Dia menyarankan sebaiknya Kemensos dan Pemprov DKI Jakarta bahu membahu mebangun dan blusukan bersama ke pinggiran kota Jakarta.
“Kita sudah capek ribut masalah pencitraan terus, walaupun belusukan itu perlu.
Saran saya sih jika bu Mensos mau belusukan sangat tepat jika belusukannya ke daerah pinggiran kota, karena kemungkinan akan ditemukannya tunawisma/gepeng. Ayo kita bangun kota Jakarta yang maju kotanya bahagia warganya. Ayo kita bangun Indonesia yang maju, sehat dan kuat,” imbuhnya.
Seperti diketahui, Anies Baswedan meminta Kadinsos DKI, Irmansyah, mengecek tunawisma yang ditemui Mensos Tri Rismaharini (Risma) di kawasan Sudirman-Thamrin. Kemensos menyebut dua orang tunawisma tersebut sedang menjalani pelatihan keterampilan di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya, Pengudi Luhur, Bekasi.
“Silakan aja, itu kan orang itu kan Pak Kastubi dengan Muhammad Faisal ya itu ada di Bekasi, silakan kalau mau dicek itu Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya Bekasi, Jalan Joyo Martono, boleh silakan. Saya sudah konfirmasikan ke tempat di sana. Silakan monggo dicek, nanti supaya betul atau tidak,” kata Kepala Bagian Publikasi dan Pemberitaan Kemensos Herman Koswara kepada wartawan, Rabu (6/1/2021).
Herman mengatakan dua orang tunawisma itu bukanlah warga DKI Jakarta. Satu di antaranya berasal dari Asahan, Sumatera Utara.
“Pak Muhammad Faisal itu orang Asahan, Sumatera Utara. Bukan (warga DKI), Pak Kastubi lupa warga mana. Pak Kastubi 59, pak Faisal 40 lebih lah usianya. Masih di Bekasi dilatih keterampilan,” kata dia.
Herman juga menanggapi pernyataan Wagub DKI Ahmad Riza Patria yang mengatakan baru mengetahui ada tunawisma di Kawasan Sudirman-Thamrin. Herman menyebut begitulah fakta yang ditemukan oleh Mensos Risma.
“Kalau Kemensos menanggapi hal itu kita faktanya seperti itu, faktanya memang Ibu Menteri memang istilahnya ada tunawisma kan seperti itu,” tutur dia.
No comments:
Post a Comment