Terpilihnya Ahmad Syaikhu sebagai Presiden PKS periode 2020-2025 dinilai sebagai lompatan besar. Sebab, pemilihan elite tertinggi partai berlogo bulan sabit kembar itu tak lagi disandarkan kepada senioritas dan ketokohan nasional.
"Ini lompatan besar bagi PKS sekaligus mengejutkan, di mana kepemimpinan internal PKS tidak lagi disandarkan pada senioritas atau ketokohan nasional, dalam hitungan struktur politik, Ahmad Syaikhu tentu bisa dibilang cemerlang karena cepatnya menaiki tangga popularitas di PKS," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat dihubungi detikcom, Rabu (7/10/2020).
Dedi mengatakan selama ini mantan wakil wali kota Bekasi tidak terlalu menonjol dibandingkan tokoh-tokoh lain di PKS, sebut saja Ahmad Heryawan yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Namun, menurutnya, ada faktor lain yang membuat Syaikhu layak diperhitungkan dalam bursa presiden PKS.Pernyataan itu tak berlebihan, pasangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) menjadi 'kuda hitam' dalam Pilgub Jabar 2018. Pasangan itu memperoleh 28,74 persen dukungan atau 6.317.465 suara. Terpaut 4,14 persen dari pemenang Pilgub Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dengan 32,88 persen suara.
Pasangan ini juga bahkan mengungguli pasangan Dedi Mulyadi-Dedi Mizwar yang dari awal diprediksi akan bersaing ketat dengan Ridwan Kamil-Uu.
No comments:
Post a Comment