Jakarta -- Pengamat Ekonomi INDEF Bhima Yudhistira menyampaikan anak muda dapat berperan sebagai penggerak ekonomi Indonesia dalam acara PKS Muda Talks dengan tema "Setelah 75 Tahun Merdeka: Bagaimana Indonesia Hari Ini?", Rabu (26/08/2020).
"Infrastuktur kita jelek, bandwith speed kita jelek, konektivitas kita jelek, belanja APB kita jelek, tapi ada satu komponen yang saya masih percaya bisa menyelamatkan Indonesia, yaitu adalah business agility. Anak-anak muda ini di tengah keterbatasan, masih punya inovasi, masih punya kemauan untuk bekerja," ungkap Bima.
Bima menekankan peluang ini tentu harus disikapi dengan sikap optimistis. "Walaupun pemerintah kelihatannya kebijakan-kebijakannya suram dan menyisakan ampas bagi generasi muda kedepannya, tetapi tetap optimis melihat diri kita sendiri, melihat anak muda sendiri. Karena tanpa 1 rupiah pun sebenarnya anak-anak muda ketika diberi kesempatan itu, bisa menyerap tenaga kerja dan bisa menggerakan perekonomian," jelas Bima.
Momentum 75 tahun Indonesia merdeka dan melihat kondisi ekonomi saat ini, Bima mepertanyakan apa yang akan diwarisi para pemimpin untuk generasi selanjutnya. Faktanya saat ini kenaikan hutang pemerintah sudah 100% dalam 1 tahun dan rasio hutang terus meningkat, terlebih dalam keadaan pandemi yang mengakibatkan resesi ekonomi.
"Nah, apa yang akan diwarisi? Pokok hutangnya sekaligus juga bunga hutangnya yang akan ditanggung oleh generasi kedepannya," tandas Bima.
No comments:
Post a Comment