Tuesday, November 15, 2022

PKS: G20 Harus Mampu Mendorong Keseimbangan Pangan Dunia

  


Jakarta - Pertemuan G20 juga akan mencari jalan untuk menghadapi krisis pangan dunia. Saat ini sudah mengintai negara - negara miskin dan berkembang karena pandemi virus korona dan konflik peperangan Rusia - Ukraina. 

Isu pangan menjadi perhatian semua pimpinan G20, bahkan Presiden Jokowi sebagai tuan rumah sudah memberikan warning dalam pidato pembukaan G20. 

"Pertemuan G20 menjadi momen untuk mencari solusi atas krisis pangan yang saat ini melanda dunia. Kerawanan pangan telah mencapai rekor tertinggi. Karena pandemi, kekeringan, dan konflik regional lainnya, hampir 770 juta orang kelaparan pada 2021 jumlah tertinggi sejak 2006" papar Riyono Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan DPP PKS.

Kondisi saat ini dalam catatan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, FAO memperkirakan perang di Ukraina meningkatkan jumlah orang yang kekurangan gizi hingga 13 juta orang tahun ini dan 17 juta orang lagi pada 2023. 

Menurut Riyono pangan menjadi masalah besar secara global, bahkan target MDGs menghilangkan 1 M orang yang kelaparan gagal dipenuhi tahun 2015 kemarin, bahkan dengan adanya pandemi ini tingkat ketersedian pangan dunia juga memburuk. 

Indeks kelaparan Global Indonesia memiliki skor 19.1 sama dengan Kamerun dan Gambia. Ini harus menjadi warning serius bagi ketersedian pangan di rakyat kecil dan pinggiran pedesaan. 

Pangan adalah 50% persen masalah bangsa dunia yang bergabung dalam G20,  jika kita berhasil sediakan pangan maka berhasil kita menyelesaikan masalah rakyat kecil kita. Pangan adalah krusial dan wajib di penuhi oleh negara, pangan adalah hak asasi manusia

"Presiden Jokowi bisa menyerukan untuk anggota G20 membangun kesepakatan bersama tentang "Keseimbangan Pangan Dunia" dengan basis kekuatan pangan lokal masing - masing negara serta kerjasama global bersama FAO dan kerjasama bilateral antar anggota G20" tambah Riyono 

Krisis pangan yang di hadapi dunia global ini karena adanya masalah hambatan distribusi, ketersedian dan ego masing - masing kekuatan ekonomi dunia yang enggan kolaborasi dalam skala global. 

"Ada ancaman kelaparan global, FAO memprediksi ada 13 juta orang kekurangan gizi di 2022 dan bisa bertambah 17 juta di 2023 jika konflik Rusia - Ukraina tidak mampu di bendung dan jalan keluar di pertemuan G20" tutup Riyono. 

No comments:

Post a Comment

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

   Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/...