Pemprov DKI Jakarta menunjuk dua BUMD yaitu PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Sarana Jaya untuk membangun Intermediate Treatment Facility (ITF) atau Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di Ibu Kota.
Fasilitas ini nantinya diharapkan dapat mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi yang ramah lingkungan serta dapat menghasilkan energi terbarukan yang memiliki kemanfaatan umum atau nilai tambah.
Langkah ini pun mendapat dukungan penuh dari Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Ismail. Dia optimistis pelaksanaan proyek ITF pada 2023 dapat terealisasi.
Saya sangat optimis proyek ini dapat terealisasi," katanya seperti dikutip redaksi, Minggu (14/11).
Ditegaskan Ismail, saat ini sudah saatnya mengubah konsep pengolahan sampah konvensional menjadi bernilai tinggi dan menghasilkan dividen yang berbasis listrik.
Ismail mengungkapkan, proyek ITF ini dapat mengolah sampah sekitar 2.200 ton setiap hari. Hal ini tentu dapat mengurangi tumpukan sampah yang ada di Jakarta.
Semoga Jakarta dapat menjadi kota yang lebih bersih, nyaman dan ramah lingkungan." tandasnya.
No comments:
Post a Comment