Liputan6.com, Jakarta Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ikut menyambut kedatangan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Sung Yong Kim, Minggu 13 November 2022, jelang G20 di Nusa Dua, Bali.
"Merupakan sebuah kehormatan untuk dapat menyambut kembali Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Ambassador Sung Yong Kim di sela-sela kesibukan menyongsong G20 di Nusa Dua, Bali," kata Anies melalui akun resmi Instagram @aniesbaswedan, dikutip Senin (14/11/2022).
Anies menyampaikan bahwa dalam pertemuan ini, dirinya dan Sung Yong Kim bertukar pikiran tentang kondisi demokrasi dan percaturan global.
Tak hanya itu, ia juga bertukar pikiran terkait perkembangan terkini di tanah air, situasi ekonomi dunia, serta berbagi cerita tentang transformasi yang terjadi di Jakarta selama lima tahun terakhir.
Pasalnya Anies menyebut Indonesia dan Amerika Serikat telah menjalin hubungan kerja sama di berbagai bidang, seperti pertahanan, keamanan, ekonomi dan perdagangan.
Oleh sebab itu, menurut dia Indonesia dapat menjadi partner strategis bagi Amerika Serikat dan sebaliknya.
"Semua berharap Indonesia makin aktif dalam berpartisipasi dalam upaya diplomasi lintas negara untuk menghadapi berbagai tantangan dunia hari ini," kata Anies.
"Seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, kita berikhtiar untuk terus ikut terlibat dalam upaya menjaga perdamaian dunia," lanjutnya.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan Forum KTT Group of Twenty (G20) merupakan momentum yang sangat baik untuk menggalang perdamaian dunia.
"KTT ini menurut saya pertemuan terbesar di luar APEC ya. Dulu kita bicara APEC, sekarang G20. Saya pikir ini pertemuan cukup besar oleh kepala-kepala negara yang punya reputasi, negara yang besar, ini sebuah momentum sangat bagus untuk menggalang peaceful, kedamaian dunia,” ujar Moeldoko, usai meninjau Media Center G20, di Bali International Convention Centre, Nusa Dua, Bali, Minggu (13/11/2022).
Moeldoko menyampaikan, terkait upaya Presidensi G20 Indonesia dalam menurunkan tensi geopolitik global. Menurutnya apa yang telah dilakukan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia beberapa bulan lalu adalah sebuah perjalanan bersejarah sekaligus contoh nyata betapa Presiden Jokowi ingin menurunkan tensi geopolitik.
Dia juga menekankan bahwa dalam KTT G20, pembahasan utama akan lebih kepada prioritas atas isu-isu global tentang isu krisis pangan, energi dan financial program.
Pembahasan isu global tersebut, diharapkan akan turut bisa meredakan situasi geopolitik global.
“Situasi ini menjadi kesepakatan bersama. Semua negara bersepakat menuju bagaimana penyelesaian isu-isu global ini termasuk juga isu lingkungannya,” ujar dia lagi.
No comments:
Post a Comment