JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid.
"Kemudian, rumput yang kami gunakan ini jenis hybrid, ini kombinasi rumput sintetis dan alami. Ini pertama kali di Indonesia, ada di JIS," jelas Manager Proyek JIS dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo dalam webinar, Kamis (18/3/2022).
Standar pemakaian rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA, termasuk campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.
Komposisi rumput hybrid JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya adalah rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah (Jateng).
Dengan percampuran dua jenis rumput tersebut, lantas bagaimana cara perawatannya?
Perawatan rumput alami berjenis Zoysia Matrella asal Boyolali ini tidak menggunakan pestisida, melainkan burung kaki bayam.
Nantinya, akan ada 5 sampai 10 ekor burung kaki bayam yang dipelihara di kawasan JIS.
Selain untuk pemeliharaan, tujuannya untuk memastikan rumput alami JIS terbebas dari hama seperti ulat dan serangga.
Uniknya lagi, lapangan utama JIS menggunakan teknologi berstandar Eropa untuk perawatan rumputnya, yakni Lighting Grass Growth.
Teknologi lampu sinar ultraviolet (UV) ini memiliki roda yang dapat difungsikan untuk menyisir seluruh area lapangan utama dan membantu perawatan rumput saat cuaca yang tidak menentu.
Misalnya, hujan dengan intensitas tinggi, serta ketika kondisi lapangan tertutup yang membuat rumput minim mendapatkan cahaya. Sehingga, akan menjaga kualitas perawatan rumput hybrid lebih baik.
Selain itu, perawatan menggunakan teknologi Lighting Grass Growth juga dapat menghemat biaya perawatan rumput.
Adapun bentuk perawatan lainnya juga dilakukan seperti rumput disiram secara rutin sebanyak dua sampai tiga kali sehari.
Kemudian, pemotongan rumput dilaksanakan dua kali seminggu, juga pemupukan satu kali sebulan.
No comments:
Post a Comment