Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) berkomitmen untuk menanggulangi permasalahan kasus kurang gizi atau gizi buruk bagi balita di wilayah tersebut.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar di Jakarta, Jumat, mengatakan untuk mencapai hal tersebut pihaknya telah melakukan rapat koordinasi wilayah yang diikuti seluruh lurah dan camat.
"Ini menjadi perhatian kita bersama yang harus diselesaikan,” kata Anwar.
Anwar menambahkan pihaknya meminta kepada seluruh lurah dan camat di wilayah untuk melakukan pendataan terhadap warga.
Datanya dimulai dari pencegahan COVID-19 hingga penanggulangan kurang gizi bagi balita di wilayah masing-masing," katanya.
Tak hanya itu, Anwar juga meminta lurah dan camat untuk melakukan berbagai inovasi secara kolaborasi dalam membangkitkan potensi wilayah, tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Jadi, berbagai permasalahan dapat dituntaskan. Pendataan dan penanganan harus seimbang, lakukan kolaborasi sesuai apa yang diharapkan Gubernur Anies dalam mewujudkan Maju Kotanya Bahagia Warga-nya,” ujar Anwar.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta pada 2020, jumlah balita penderita gizi buruk di Jakarta Timur mencapai 1.826 balita.
Tak hanya itu, Anwar juga meminta lurah dan camat untuk melakukan berbagai inovasi secara kolaborasi dalam membangkitkan potensi wilayah, tujuannya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
“Jadi, berbagai permasalahan dapat dituntaskan. Pendataan dan penanganan harus seimbang, lakukan kolaborasi sesuai apa yang diharapkan Gubernur Anies dalam mewujudkan Maju Kotanya Bahagia Warga-nya,” ujar Anwar.
Sebelumnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta pada 2020, jumlah balita penderita gizi buruk di Jakarta Timur mencapai 1.826 balita.
Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi balita penderita gizi buruk di Jakarta.
No comments:
Post a Comment