Jakarta (18/02) — Anggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS Andi Akmal Pasluddin mencecar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar soal lubang tambang di sekitar Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Andi mengaku baru saja meninjau IKN. Dia mengungkap banyak lubang bekas tambang di sekitar IKN Nusantara.
“Kami ke sana melihat banyak perusahaan tambang yang meninggalkan lubang-lubang tambang sangat dalam di kawasan calon ibu kota negara ini,” kata Andi dalam rapat yang digelar di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (17/2).
Andi mempertanyakan langkah KLHK menindak para perusahaan yang tak mengurus lubang tambang. Dia khawatir penutupan lubang tambang itu dilimpahkan ke negara.
Dia menegaskan penutupan lubang tambang adalah tugas perusahaan tambang. Andi tak ingin pemerintah mengalah dan mengambil alih tugas itu.
“Jangan sampai APBN kita digunakan untuk memperbaikinya. Sementara yang merusak mereka. Ini jahat mereka, sudah keruk kekayaan negara, kita yang memperbaikinya,” ujar Andi.
Dia menegaskan penutupan lubang tambang adalah tugas perusahaan tambang. Andi tak ingin pemerintah mengalah dan mengambil alih tugas itu.
“Jangan sampai APBN kita digunakan untuk memperbaikinya. Sementara yang merusak mereka. Ini jahat mereka, sudah keruk kekayaan negara, kita yang memperbaikinya,” ujar Andi.
Siti tidak merespons sama sekali soal lubang tambang di IKN. Dia hanya membahas soal kawasan hutan di Nusantara.
Politikus Partai Nasdem itu membantah jika IKN dibangun dengan membabat hutan. Menurutnya, Presiden Joko Widodo menginginkan 80 persen kawasan IKN digunakan untuk hutan.
“Bahwa terjadi konversi hutan secara besar-besaran menjadi kota itu tidak benar. Bahwa menjadi perhatian kita untuk dia (kawasan hutan) tidak terganggu, saya sangat setuju,” ucap Siti.
Sebelumnya, lubang tambang di IKN Nusantara menjadi sorotan pemerhati lingkungan. Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kalimantan Timur mencatat ada 149 lubang bekas tambang di sekitar IKN.
Tak hanya itu, lubang-lubang tambang tersebut telah menelan korban jiwa. Ada 40 orang meninggal dunia pada 2011-2021 akibat keberadaan lubang tambang tersebut.
No comments:
Post a Comment