TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan revitalisasi Taman Tebet menjadi Tebet Eco Park akan memfungsikan taman kota itu sebagai pengendali banjir dan mengatasi krisis air.
Anies menjelaskan revitalisasi puluhan taman-taman kota yang dilaksanakan sejak empat tahun lalu, tidak lagi semata-mata untuk penghijauan tapi juga bertujuan untuk pengendalian banjir.
Taman-taman kota yang direvitalisasi tersebut juga nantinya akan berfungsi sebagai ruang terbuka biru yang bisa menampung air hujan.
Sudah ada beberapa taman yang diarahkan sebagai ruang pengendalian banjir," kata Anies dalam unggahan di sejumlah akun media sosialnya, Senin, 10 Januari 2022.
Menurut Anies saat ini sudah ada 94 titik RTH atau ruang terbuka hijau yang ketika hujan dapat menampung 1,9 juta m3 air dan dapat meresap air selama 2-3 jam.
Salah satu taman kota atau Taman Maju Bersama yang mempunyai fungsi peresepan air dan pengendalian banjir adalah Taman Tebet yang kini tengah direvitalisasi menjadi Tebet Eco Park.
Revitalisasi taman Tebet mengusung konsep eco park untuk merestorasi fungsi taman secara ekologi.
Restorasi ekologi di Taman Tebet, kata Anies, mengubah fungsi grey space dalam taman menjadi active green (ruang terbuka hijau) and blue open space (ruang terbuka biru) yang mempunyai fungsi pengendalian banjir dan krisis air.
Restorasi ekologi di Taman Tebet dengan cara mengembalikan bebatuan dan tanaman alami, binatang-binatang taman, dan juga aksesibilitas masyarakat ke fitur alam dalam taman, atau yang biasa disebut oleh Anies Baswedan sebagai naturalisasi.
Aksesibilitas masyarakat ke fitur alam dalam taman melalui jembatan pedestrian berbentuk infinity yang menghubungkan dua taman Tebet yang sebelumnya terpisah.
Selain aspek ekologi dan estetika, masalah ekonomi dan sosial masyarakat sekitar juga diperhatikan dalam revitalisasi Taman Tebet. Perancangan revitalisasi Taman Tebet dimulai dengan mendengarkan aspirasi warga mengenai kebutuhan mereka dalam penataan taman tersebut.
"Hasilnya adalah tersedianya berbagai ruang sosial, usaha, dan ruang bermain anak," ucap Anies yang pada Ahal lalu mengunjungi taman Tebet Eco Park ini bersama dengan anaknya, Mikail.
Pembangunan taman seluas tujuh hektare ini akan punya 8 tempat menarik: Forest Buffer, Link Bridge, Community Lawn, Wetland Boardwalk, Children Playground, Plaza, Community Garden, dan Thematic Garden.
Saat ini Tebet Eco Park belum dibuka. Revitalisasi akan dilakukan secepat mungkin. Anies Baswedan mengatakan proses revitalisasi Taman Tebet tidak dikerjakan terburu-buru. "Agar nantinya pengunjung bisa menikmati suasana taman dengan lebih nyaman dan aman," katanya.
No comments:
Post a Comment