TEMPO.CO, Jakarta - Banjir merupakan masalah yang kerap terjadi di DKI Jakarta. Saking kerapnya terjadi, para calon pemimpin DKI Jakarta selalu diberi dihadapkan dengan tantangan untuk mengatasi banjir. Dilansir dari tempo.co, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa banjir di DKI Jakarta disebabkan oleh potensi banjir yang berasal dari tiga front, yakni banjir rob, banjir kiriman, dan hujan lebat.
Anies Baswedan menyebutkan bahwa potensi banjir di wilayah pesisir DKI Jakarta disebabkan banjir rob. Dilansir dari repository.ipb.ac.id, banjir rob adalah banjir yang disebabkan oleh pasang surut air laut. Lebih lanjut, sebagaimana dilansir dari disaster.geo.ugm.ac.id, banjir rob sangat bergantung kepada pola tarik-menarik antara benda langit, yang mana berpengaruh terhadap pasang surut air laut.
Berbagai faktor lain, seperti dorongan air, angin, atau swell (gelombang yang bergerak dengan jarak sangat jauh meninggalkan daerah pembangkitnya) juga menjadi penyebab terjadinya banjir rob. Badai di laut dan pencairan es kutub pun juga menjadi faktor perubahan pasang surut air laut, yang kemudian berimplikasi terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob
Karena itu, perbuatan manusia pun juga bisa berakibat terhadap kemungkinan terjadinya banjir rob. Dilansir dari disaster.geo.ugm.ac.id, berbagai aktivitas seperti Pemompaan air tanah yang berlebihan, pengerukan alur pelayaran, dan reklamasi pantai bisa memicu terjadinya banjir rob. Potensi banjir rob di daerah pesisir semakin besar apabila eksploitasi lahan pesisir besar-besaran terus dilakukan.
Penelitian Ilma Karunia dan Rizal Bahtiar di Kecamatan Genuk, Semarang, yang dapat diakses di repository.ipb.ac.id, menemukan bahwa penurunan air tanah juga menjadi penyebab terjadinya banjir rob. Penurunan permukaan tanah sebesar 8 cm tiap tahunnya akibat pengerukan tanah dan erosi membuat banjir rob sering terjadi di daerah tersebut.
Dampak dari banjir rob meliputi berbagai aspek sekaligus. Dilansir dari disaster.geo.ugm.ac.id, banjir rob mengakibatkan fisik lingkungan berubah, penurunan kualitas lingkungan, dan kerugian ekonomi.
No comments:
Post a Comment