Saturday, October 9, 2021

HNW: dari Pemuda Masa Lalu Kita Bisa Belajar Solidaritas & Soliditas

  


Jakarta - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengingatkan para pemuda untuk memahami sejarah secara utuh. Menurutnya, pemahaman sejarah diperlukan agar para pemuda bisa belajar mengenai peran pemuda pada masa perjuangan. Sehingga pemuda bisa eksis, menyatukan warga, dan menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa termasuk menghadapi pandemi COVID-19

"Anak muda adalah bagian dari sejarah. Dari para pemuda masa lalu kita bisa belajar tentang solidaritas dan soliditas," kata HNW dalam keterangannya, Sabtu (9/10/2021).

Ia menjelaskan para pemuda Indonesia tampil bersama dengan pejuang bangsa, TNI, dan para ulama untuk menyelamatkan Indonesia dari ideologi komunis atau pemberontakan komunisme pada 1948 dan 1965.

Para pemuda menyelamatkan Indonesia, menyelamatkan Pancasila, dan menyelamatkan negara," ujarnya.

Soliditas pemuda bersama TNI dan warga bangsa lainnya, lanjut HNW, bisa menggagalkan pemberontakan PKI pada 1945 dan menyelamatkan negara dari pengambilalihan kekuasaan oleh PKI.

"Karena itu, sangat penting bagi para pemuda untuk memahami sejarah secara utuh, yaitu agar mereka bisa mengetahui beragam upaya untuk mengaburkan dan pemutarbalikan sejarah," kata Wakil Ketua MPR dari Fraksi PKS ini.

"Dengan memahami sejarah itu, para pemuda bisa mengetahui perannya agar eksis dan menyatukan warga bangsa serta menyelesaikan permasalahan bangsa seperti pandemi, serangan dari luar, infiltrasi ideologi komunisme, ateisme, atau ideologi lain yang ingin mengubah Pancasila," imbuhnya.

Ia menambahkan, di tengah pandemi COVID-19, para pemuda bisa menciptakan solidaritas dan soliditas dengan menguatkan simpul-simpul kebangsaan. Ia mengutip ajaran di pesantren bahwa, 'Kalau Anda tidak punya, maka Anda tidak bisa memberi' dan berharap agar pemuda memiliki solidaritas sehingga bisa memberikan solidaritas kepada yang lain, para pemuda juga agar solid sehingga bisa mensolidkan yang lain.

"Kesadaran seperti itulah harus diinternalisasi kepada para pemuda sehingga pemuda tetap berperan dan berkiprah untuk warga bangsa seluruhnya serta siap bekerja sama dengan siapa pun. Solidaritas dan soliditas berperan penting menghadapi berbagai tantangan termasuk pandemi COVID-19," jelasnya.

Ia juga meminta para pemuda untuk berkiprah dan berperan. Menurutnya, dalam konteks hukum dan demokrasi, tidak ada halangan atau membatasi kreasi dari para pemuda.

"Negara tidak menghalangi atau mempersulit semua anak muda dari latar belakang apapun untuk berkreasi. Negara memberi ruang kepada anak-anak muda untuk tampil dan eksis mengokohkan kebersamaan dengan warga bangsa lainnya," ujarnya.

Karena itu, HNW meminta para pemuda untuk tidak mensia-siakan kesempatan yang telah diberikan negara, Pancasila, UUD, dan sistem hukum.

"Jangan dimubazirkan. Pemuda agar meningkatkan kualitas pribadi, intelektual, tanggung jawab moral. Karena perlu kompetensi untuk bisa berkompetisi baik di dunia nyata maupun di dunia maya," ucapnya.

Sebagai informasi, HNW menjadi narasumber dalam seminar nasional bertema 'Peran Pemuda dalam Mengokohkan Simpul Kebangsaan di Tengah Kemajemukan dan Pandemi' yang berlangsung di Kristal Hotel, Jakarta Selatan, pada hari ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turut menyampaikan keynote speech dalam seminar kerja sama MPR dengan Gema Keadilan DKI Jakarta itu.

Turut sebagai narasumber dalam seminar nasional ini Wakil Rektor Universitas Paramadina Dr. Handi Risza, Motivator Dr. Agus Ismail, Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama. Seminar juga dihadiri Komjen Pol (Purn) Drs H Adang Daradjatun, Dr. Anis Byarwati, Dewan Pembina DPW Gema Keadilan DKI Jakarta Drs. Khoiruddin, Ketua DPW Gema Keadilan DKI Jakarta Ahmad Rachmawan, Ketua Kepemudaan DPW PKS DKI Andriyana, dan Kepala Bagian Sekretariat Wakil Ketua MPR Dikarno.

No comments:

Post a Comment

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

   Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/...