Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPRD dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Abdul Aziz menilai pernyataan Plt Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha yang menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai pembohong bisa dibawa ke ranah pidana.
Menurut Aziz, pernyataan itu termasuk pencemaran nama baik Anies.
"Saya kira ini bisa jadi delik pidana karena pencemaran nama baik," kata Aziz saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (21/9).
Aziz lalu mempertanyakan konsistensi PSI yang hanya menyentil Anies di saat banyak pejabat negara terlibat korupsi. Sebut saja mantan Mensos Juliari Batubara dan mantan Menteri KKP Edhy Prabowo.
"Kalau PSI mau konsisten masih banyak pejabat negara yang korupsi, kenapa PSI diam saja?" ucapnya.
Aziz justu menilai bahwa Anies berhasil dalam memimpin Jakarta, terutama dalam penanganan Covid-19. Dia mengatakan Anies juga selalu transparan mengenai data penanganan pandemi.
"Bahkan menjadi rujukan kota-kota lain," katanya.
Terpisah, Ketua Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mempersilakan PSI untuk berkomentar apapun. Namun menurutnya, PSI selama ini juga melakukan pencitraan.
"Apalagi yang berkomentar seorang plt ketua umum, mengomentari skala wilayah bukan skala nasional," kata Rani.
Ia mengatakan penilaian masyarakat jauh lebih penting ketimbang dari partai. Rani juga menilai PSI harus masih banyak belajar tentang sepak terjang dalam kancah politik.
"Sebaiknya komentar-komentar janganlah terlalu terlihat atau bersifat tendensius secara personal tapi harus diiringi dengan solusi kerja nyata," katanya.
Sebelumnya, Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha menuding Anies sebagai pembohong karena kerap mencitrakan diri sebagai sosok yang peduli terhadap penderitaan rakyat saat pandemi. Menurut Giring, sebenarnya Anies tidak demikian.
Ia berharap Indonesia tak jatuh ke tangan Anies saat Pilpres 2024 mendatang karena memiliki rekam jejak seperti itu.
"Pura-pura peduli adalah kebohongan Gubernur Anies di tengah pandemi dan penderitaan rakyat. Rekam jejak pembohong ini harus kita ingat, sebagai bahan pertimbangan saat pemilihan presiden 2024. Jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan pembohong, jangan sampai Indonesia jatuh ke tangan Anies Baswedan," kata Giring dalam keterangan resminya, Senin (20/9).
No comments:
Post a Comment