Jakarta – Polda Metro Jaya mengkaji peniadaan kembali jalur sepeda permanen di Jakarta. Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta tak setuju dengan wacana itu.
“Jadi saya tidak setuju untuk menghapus karena untuk menghapus ini, ini sudah tersurat di dalam kampanye gubernur untuk memperbanyak jalur sepeda dan sudah ada targetnya sekian kilometer. kalau dihapus berarti kan hilang,” kata anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz saat dihubungi, Minggu (9/5/2021).
Ketua Komisi B itu mengatakan sejak awal penyediaan jalur sepeda ini sudah tercantum dalam kegiatan strategis daerah hingga RPJMD DKI Jakarta 2017-2022. Kalaupun harus ditiadakan, Aziz menyarankan agar jalur sepeda dikembalikan ke pop up bike line menggunakan traffic cone.
“Menurut saya ini kan tidak serta-merta pindah, bisa jadi oh ini permanen kan sekarang, jadikan tidak permanen. Maksudnya begini, jalurnya tetap ada tapi di jam-jam tertentu saja. Misalnya di saat macet lalu lintas itu di jam berapa? Nah di jam segitu boleh dipakai kendaraan bermesin,” jelasnya.
Aziz pun mendorong Pemprov DKI bersama Polda Metro Jaya bisa melakukan kajian komprehensif terlebih dahulu sebelum menetapkan suatu kebijakan. Menurutnya, segala aspek yang menyangkut kepentingan pesepeda perlu ditinjau.
“Kalau memang mau dikaji silahkan saja, cuman hasilnya harus mengarah ke kepentingan pesepeda, bukan kepentingan kendaraan lain. Jadi memang harus punya persepai yang sama bahwa yang akan dipertahankan ini jalur sepedanya, bukan karena ini banyak dilanggar terus jalur sepeda dihilangkan. itu menurut saya kurang benar perspektif itu,” tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Fahri Siregar menyebut pihaknya membuka peluang meniadakan kembali jalur sepeda permanen di Jakarta. Hal itu bisa diambil jika keberadaan jalur itu dinilai tidak efektif.
Menurut Fahri, pelanggaran di sekitar jalur sepeda terjadi saat volume lalu lintas tinggi di sekitar pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. Namun, di rentang jam tersebut, intensitas pesepeda melintas justru dinilai telah menurun.
“Memang kita perlu lakukan kajian perlu nggak lagi nanti lajur sepeda permanen. Jadi jalur sepeda permanen walaupun sudah diputuskan bisa dioperasionalkan setelah dari FGD kemarin, kita harus lakukan kajian-kajian lagi,” kata Fahri saat dihubungi Sabtu (8/5/2021).
No comments:
Post a Comment