TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Persaudaraan Alumni atau PA 212 Novel Bamukmin mengatakan tudingan terhadap Front Pembela Islam (FPI) yang disusupi oleh teroris adalah pengalihan isu terhadap masalah lain yang saat ini sedang terjadi."Sudah basi lah FPI dikait-kaitkan (dengan teroris)," kata Novel saat dihubungi Tempo, Ahad, 7 Februari 2021.
Menurut PA 212, tudingan itu merupakan pengalihan isu atas pelaku koruptor yang ingin ditenggelamkan bersama kasus pembantaian enam laskar. “Maka, isu teroris dinaikkan lagi.”
Novel mengatakan saat ini FPI sudah tidak ada karena telah dibubarkan oleh pemerintah. Sehingga, ia menduga penyebaran isu organisasi itu disusupi teroris untuk menjerat para eks anggotanya dan pengalihan isu.
Cuma sekarang rakyat sudah cerdas, sudah paham dengan model (pengalihan isu) kayak gitu," ujar Novel.
Sebelumnya, viral video seorang terduga teroris anggota Jamaah Ansharut Daulah atau JAD bernama Ahmad Aulia mengaku sebagai anggota FPI Makasar. Ia mengatakan proses baiat di organisasi itu disaksikan langsung oleh Munarman, eks Sekretaris Umum DPP FPI.
Pihak kepolisian mengklaim 19 terduga teroris JAD di Makassar merupakan anggota aktif FPI. Namun belakangan mantan Sekretaris FPI Sulawesi Selatan Agus Salim Syam membantah klaim itu. Agus mengatakan 19 orang itu memang pernah tergabung dalam FPI, namun tidak pernah terdaftar sebagai anggota.
Soal tuduhan kepada organisasinya yang terafiliasi dengan kelompok teroris, Rizieq Shihab meminta para eks anggota FPI untuk bersabar. "Hasbunallah wa nikmal wakiil (cukup lah Allah sebagai penolong), bersabarlah," kata Aziz menirukan Rizieq.
No comments:
Post a Comment