JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi beberapa rumah sakit (RS) di Jakarta selama sepekan terakhir.
Anies membagikan informasi soal kegiatannya itu melalui akun media sosialnya.
Safari diawali dengan kunjungan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cengkareng, Jakarta Barat. Hal ini diketahui dari unggahan Anies di akun media sosialnya pada 24 Januari 2021.
Anies mengatakan, RSUD Cengkareng merupakan rumah sakit rujukan Covid-19 yang memiliki daya tampung paling besar.
Fasilitas ini dilengkapi dengan 80 ruang ICU dan 240 ruang perawatan isolasi non-ICU.
Saat itu, Anies juga mengunggah foto yang menampilkan jenazah tertutup kain putih di ranjang rumah sakit.
Dalam keterangannya, Anies mengingatkan masyarakat bahwa bahaya Covid-19 itu nyata dan bukan hanya angka statistik.
"Sekali lagi, virus itu bukan fiksi. Ini semua adalah nyata. Lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi semua," ujar Anies.
Kunjungan selanjutnya dilakukan di RSUD Kramatjati, Jakarta Timur.
Anies mengumumkan, DKI Jakarta telah menambah jumlah RS rujukan bagi pasien Covid-19 menjadi 101 dari semula hanya delapan RS pada Maret 2020.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menerangkan, salah satu fasilitas kesehatan yang dijadikan lokasi rujukan bagi pasien Covid-19 adalah RSUD Kramatjati.
Sebelumnya, fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan puskesmas yang naik menjadi RSUD tipe D setelah selesai direnovasi pada akhir 2018.
"Alhamdulilah membantu penanganan Covid-19 di tahun 2020," tulis Anies.
Dia juga menjabarkan bahwa saat ini sebanyak 63 persen kapasitas RSUD milik Pemrov DKI Jakarta telah dikonversi menjadi fasilitas penanganan khusus Covid-19.
Ke depannya, Anies berjanji akan mendorong dan berkolaborasi dengan RS swasta untuk menambah jumlah kapasitas penanganan Covid-19.
Dia pun mengeklaim, kapasitas testing di Ibu Kota terus meningkat hingga 135.000 orang per minggu.
Jumlah ini disebut telah melampaui standar WHO hingga 12 kali lipatnya.
Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 85 persen merupakan tes kepada orang yang suspect, probable, dan contact tracing.
"Peningkatan kapasitas testing juga diiringi dengan peningkatan tenaga contact tracing, tahun lalu kita telah merekrut 1.545 tenaga contact tracing," ujar Anies.
Anies lalu melanjutkan kunjungan ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur, yang dulunya melayani kesehatan jiwa dan penyalahgunaan narkoba.
Namun kini, fasilitas pelayanan tersebut telah dialihfungsikan dan menjadi RS rujukan Covid-19sejak Maret 2020.
Fasilitas kesehatan ini juga mendapatkan tambahan 200 tempat tidur isolasi.
Dari RSKD Duren Sawit ini juga kita mendapat tambahan kapasitas testing mobile lab PCR dengan kapasitas hingga 200 spesimen per hari," kata Anies.
Pada saat bersamaan, Anies juga mengecek gedung UPT P2KPTK2 milik Dinas Pendidikan DKI Jakarta yang berada di sebelah RSKD Duren Sawit.
Saat pengecekan, ia mengkaji adanya potensi gedung tersebut diubah menjadi lokasi isolasi terkendali.
Sebab, saat ini, kapasitas RS rujukan Covid-19 di Jakarta sudah mulai penuh.
"Kita harus menjaga keseimbangan penggunaan RS, sebab tidak hanya pasien Covid-19 yang membutuhkan perawatan," kata dia.
Terbaru, Anies mengunjungi RSUD Jati Padang, Jakarta Selatan.
Dalam kunjungannya, Anies mengatakan bahwa seluruh tenaga kesehatan di RS tersebut telah divaksinasi.
Sebagian tenaga kesehatan yang bekerja di fasilitas itu merupakan tenaga kesehatan profesional dari berbagai daerah di Indonesia yang direkrut sejak tahun lalu.
Dia menjelaskan, rumah sakit ini memiliki tujuh ICU dan 56 tempat tidur isolasi.
"RSUD ini juga memiliki ruang perawatan khusus anak dan ibu hamil yang positif Covid-19," ujar Anies.
No comments:
Post a Comment