TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan masih ada 10 tempat pengungsian akibat banjir di Ibu Kota dengan beberapa pengungsi terkonfirmasi positif COVID-19. "Ada di beberapa lokasi yang memang ketika dites antigen hasilnya positif COVID-19," kata Anies di Jakarta, Sabtu, 22 Februari 2021.
Para pengungsi yang terkonfirmasi positif COVID-19 itu ditempatkan di tenda isolasi dan dites dan beri layanan yang dibutuhkan. Jika memerlukan isolasi, pasien akan diarahkan untuk mendapatkan perawatan di fasilitas isolasi terkendali milik pemerintah.
Bila butuhnya perawatan rumah sakit, akan diantar ke rumah sakit," kata Anies. Berdasarkan data dari BPBD hingga Ahad, 21Februari 2021 pukul 15.00, terdapat 15 RW terdiri atas 29 RT yang masih terdampak, dari total 30.470 RT yang ada di Jakarta atau 0,095 persen.
Angka itu menurun jika dibandingkan pada Sabtu, 20 Februari 2021, wilayah terdampak sempat mencapai 113 RW terdiri atas 342 RT.
Jumlah pengungsi pada Ahad, sebanyak 1.332 jiwa dari 384 KK, semuanya dari wilayah Jakarta Timur. Angka itu juga telah menurun dari kemarin yang mencapai 3.311 jiwa pengungsi, tersebar di 44 lokasi pengungsian.
Lima orang meninggal dunia akibat banjir. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD DKI Jakarta Sabdo Kurnianto mengatakan empat di antara korban itu adalah anak-anak dan seorang pria berusia 67 tahun.
Korban lansia itu terkunci di dalam rumah, di Jatipadang, Jakarta Selatan. Selain itu, empat anak-anak terdiri atas tiga anak laki- laki di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat yang hanyut terseret arus banjir saat sedang bermain. "Satu anak perempuan usia tujuh tahun yang tenggelam di Jakarta Barat," kata Sabdo.
No comments:
Post a Comment