TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah, gantinya blended learning.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria beralasan, prioritas Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga Jakarta.
"Prioritas kami yang pertama adalah keselamatan dan kesehatan seluruh warga, terutama apalagi anak-anak kita," ucap Ariza dalam acara Sapa Indonesia Malam, Sabtu (2/1/2021).
Pemprov DKI Jakarta sangat berhati-hati menerapkan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Hal ini mengaca banyak negara yang membuka pembelajaran tatap muka justru ikut membuka klaster baru penularan Covid-19.
Kita belajar dari beberapa negara yang ketika dimulai tatap muka, maka yang terjadi justru dimulainya klaster pendidikan atau klaster sekolah," tutur Ariza.
Ariza tidak ingin kejadian tersebut justru terjadi di Jakarta dan membuat penyebaran Covid-19 di Jakarta semakin masif.
Untuk itu, Ariza melanjutkan, proses belajar mengajar tatap muka di sekolah resmi ditunda kembali.
Meskipun beragam aturan terkait proses belajar tatap muka sudah disusun DKI Jakarta.
"Kami tidak ingin di Jakarta ketika membuka sekolah tatap muka namun anak-anak kita terpapar virus Corona, sekalipun berbagai regulasi telah kami susun kami siapkan, agar dimungkinkan untuk tatap muka," Ariza.
No comments:
Post a Comment