Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan Sandiaga Uno dkk dinilai tengah membuat 'kabinet capres 2024'. PKS mengingatkan pilpres masih sangat jauh.
"Wajar publik menilai proyeksi 2024. Melihat keseriusan Pak Jokowi dalam proyek Solo dan Medan jadi wajar. Tapi 2024 masih sangat panjang. Masih banyak tikungan, tanjakan atau bahkan longsoran dapat terjadi," kata Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, kepada wartawan, Rabu (23/12/2020) malam.
Lebih lanjut, Mardani menganggap mereka yang bergabung dalam periode kedua Jokowi ini selayaknya 'bebek lumpuh'. Meski begitu, dia ingin melihat bagaimana kinerja pemerintah dengan kabinet baru setelah ini.
Secara teori mereka yang bergabung pada periode kedua sering ke efek lame duck (bebek lumpuh) karena Pak Jokowi tidak bisa maju lagi. Tapi kita beri kesempatan untuk bekerja dalam 100 hari ke depan untuk melihat efeknya," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah melantik 6 menteri baru hari ini. Nama Sandiaga Uno dan Tri Rismaharini menambah rentetan kandidat capres yang malang melintang di berbagai survei capres yang kini masuk daftar pembantu presiden.
Berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik pada kisaran 24-30 September 2020 terhadap 1.200 responden acak dan margin of error 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%, terlihat sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju masuk bursa capres 2024. Menteri pembantu Jokowi yang masuk bursa capres 2024 versi Indikator Politik antara lain Menhan Prabowo Subianto dengan elektabilitas 16,8%, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno (8,8%), Menkopolhukam M Mahfud Md (1,3%), Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (1,2%), Menteri BUMN Erick Thohir (0,8%), dan Mendagri Tito Karnavian (0,4 %).
Masuknya Sandiaga Uno pun cukup mengejutkan. Seolah-olah Jokowi memberi ruang untuk Sandiaga muncul ke permukaan sebelum menatap Pilpres 2024.
"Kalau nama Sandiaga Uno masuk, kabinet ini menjadi kabinet presiden masa depan, karena Jokowi berhasil mengumpulkan tokoh-tokoh capres di kabinetnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun kepada detikcom, Rabu (23/12).
Bisa dibilang saat ini Kabinet Indonesia Maju tak lain adalah 'Kabinet Capres 2024'. Lantas untuk apa Jokowi seolah membangun kabinet masa depan ini? Bisa jadi Jokowi sedang mempersiapkan penerusnya agar program-programnya bisa dilanjutkan di kepemimpinan presiden selanjutnya.
"Jokowi sudah siap untuk mulai bicara dengan sebagian besar tokoh-tokoh penerusnya, yang sebagian besar nanti adalah mantan pembantu presiden," kata Rico Marbun menerka maksud politik Jokowi.
No comments:
Post a Comment