Sehari setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diklarifikasi oleh Polda Metro Jaya, muncul dukungan di Twitter untuk Anies Baswedan. Tak hanya dukungan dalam kasus kerumunan massa pendukung Habib Rizieq Syihab, tapi juga dukungan untuk Pilpres 2024.
Salah satu yang menggaungkan Anies untuk Presiden di 2024 adalah FPI melalui akun Twitter, @DPPFPI_ID. FPI mengunggah foto Anies saat salat magrib di Polda Metro Jaya, dengan keterangan #Anies4PresidenRI2024.
"#Anies4PresidenRI2024. Gasssss..... Guncang Istana!" tulis akun DPP FPI, @DPPFPI_ID, seperti dilihat detikcom, Rabu (18/11/2020).
Wakil Sekretaris Umum, sekaligus kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar, menyebut twit tersebut bukanlah dukungan resmi. Namun, FPI tidak membantah mendukung Anies menjadi Presiden.
"Kalau misalnya dukungan itu, hashtag itu kan belum resmi, tapi kalau keinginan, boleh dong. Ada orang diperlakukan tidak adil, sikapnya baik, ya kita dukung jadi presiden, sah-sah saja. Itu bagian dari dinamika media sosial namanya," ucap Aziz saat dimintai konfirmasi.
Aziz kemudian menyampaikan kriteria presiden yang bisa didukung FPI. Siapa saja, bukan hanya Anies yang punya peluang didukung oleh FPI.
"Siapa pun itu ya, tapi sosok yang santun, sabar, udah begitu didukung oleh umat, karena mengayomi warganya. Siapa pun itu, mau Anies (atau siapa pun)" ujarnya.
Sejumlah respons dari partai politik muncul usai dukungan FPI tersebut. Mulai dari yang melihat dukungan itu belum waktunya, bentuk simpati saat kasus, hingga meminta FPI membuat partai sendiri.
PPP menilai sebaiknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak diganggu karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih lama. Jabatan Anies sebagai Gubernur Jakarta masih tersisa dua tahun lagi.
"Pilpres masih lama, sebaiknya Anies tidak diganggu-ganggu untuk urusan pilpres," kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi (Awiek) kepada wartawan.
"Sebaiknya Pak Anies Baswedan diberi kesempatan untuk menuntaskan periode jabatannya di DKI sampai 2022. Baru kalau itu sukses, nanti bisalah didorong-dorong maju pilpres," ujarnya.
Sementara itu, elite PKS Mardani Ali Sera menilai tagar Anies4Presiden2024 bisa jadi sebagai bentuk simpati FPI terhadap Gubernur DKI Anies Baswedan karena dipanggil polisi di kasus kerumunan acara Habib Rizieq Syihab.
"Figur yang dipersepsi dizalimi biasanya dapat simpati. Bisa jadi Mas Anies dapat simpati setelah pemanggilan kemarin," kata Mardani kepada wartawan.
Anggota Komisi II DPR RI ini menilai banyak orang yang melihat pemanggilan polisi kepada Anies tidak adil. Sebab, menurutnya, ada daerah lain yang menjadi titik kerumunan tapi kepala daerah yang bersangkutan tidak dipanggil.
"Persepsi banyak kawan pemanggilan tidak bersifat adil. Kepala Daerah yang terdapat kerumunan tidak dipanggil," ujarnya.
Namun, Mardani mengingatkan bahwa kontestasi Pilpres 2024 masih jauh. Ia menyebut banyak kemungkinan yang bisa terjadi menjelang 2024.
"Tapi 2024 masih lama dan prosesnya masih berliku. Banyak skenario bisa terjadi sepanjang menuju 2024," ucap Mardani.
Berbeda dengan yang lain, politikus PDIP Hendrawan Supratikno merespons unggahan FPI yang menyertakan tagar Anies4PresidenRI2024. Hendrawan menyarankan FPI mendirikan partai politik untuk mengakomodasi aspirasi mereka.
"Itu yang berkali-kali saya sampaikan, supaya FPI mendirikan parpol agar partisipasi politiknya lebih mudah diakomodasi dalam sistem demokrasi kita," kata Hendrawan kepada wartawan.
Mengenai unggahan hashtag tersebut, anggota Komisi XI DPR RI ini menilai FPI ingin memulai lebih awal. Sebab, menurutnya, FPI ingin menegaskan posisi jagoannya sehingga bisa mendapat sponsor politik.
"FPI ingin start lebih awal, karena yang lain sudah punya modal dalam bentuk kursi parlemen yang dimiliki," ujar Hendrawan.
"Maksudnya menegaskan posisi dan mempromosikan jagoannya. Dalam politik, kejelasan posisi dibuat agar pendukung tidak bingung, selain juga untuk mendapat sponsor aktivasi politiknya," sambungnya.
No comments:
Post a Comment