Jakarta – Hajatan Pilkada tidak berkaitan dengan tingkat kerawanan pandemi. Sebab daerah-daerah penyelenggara Pilkada justru mengalami pelandaian jumlah kasus.
Demikian yang disampaikan, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam jumpa pers ‘Rapat Analisa dan Evaluasi Pilkada Serentak Tahun 2020’, Jumat (2/10).
Mahfud justru menyindir Provinsi DKI Jakarta yang dipimpin Anies Baswedan yang tidak ikut Pilkada, namun justru mengalami jumlah kasus Covid-19 yang selalu tinggi.
“Di DKI yang tidak ada Pilkada, justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya,” sindir mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Terkait hal ini, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz menyayangkan pernyataan Mahfud tersebut.
Aziz percaya bahwa publik saat ini sudah cerdas dalam menilai kebijakan yang selama ini diterapkan pemerintah.
“Saya kira masyarakat sekarang sudah cukup cerdas membedakan kebijakan mana yang mengedepankan kepentingan politik dan kebijakan mana yang mengedepankan keselamatan jiwa,” ungkap Aziz saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOLJakarta, Jumat (2/10).
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini justru mengajak semua pihak untuk mendoakan agar tokoh-tokoh yang mengedepankan kepentingan politik bisa kembali memikirkan keselamatan jiwa.
“Dan masyarakat harus mencatat pejabat-pejabat dan politisi-politisi mana yang tidak peduli keselamatan jiwa tersebut untuk tidak dipilih lagi,” pungkas Aziz.
No comments:
Post a Comment