Jakarta -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengatakan pembicaraan tentang nasib petani terkategori sebagai salah satu persoalan yang never ending story, terus menerus diangkat namun tak kunjung menemukan cahaya diujungnya.
"Sesungguhnya kalau kita perhatikan, afirmasi kita kepada nasib pertanian dan petani Indonesia ini sebetulnya ada, tetapi saya melihat memang ada disparitas terhadap yang dirumuskan secara konsepsi dengan kenyataan lapangan," tutur Sohibul dalam acara FGD Ketahanan pangan yang diselenggarakan oleh BPPN DPP PKS, Kamis (24/09/2020).
Sohibul memaparkan telah banyak perundang-undangan terkait masalah pertanian dan ketahanan pangan yang dibuat terlebih setelah reformasi.
"Ini sebetulnya sudah menjadi modal yang besar bagi perbaikan kondisi pertanian ini," ungkap lelaki asal Tasikmalaya ini.
Sohibul menambahkan memang terdapat kesenjangan pada implementasi dimana hal tersebut terkait dengan pilihan kebijakan yang diambil oleh pemerintah sehingga harus ada konsistensi antara afirmasi dari sisi peratuan perundangan dan afirmasi dari sisi pilihan kebijakan.
"Jadi kita tidak bisa merasa puas terhadap afirmasi itu karena sudah banyak undang-undang yang memberikan suatu pengaturan kepada para petani termasuk juga sifatnya perlindungan kepada para petani. Tetapi kalau kemudian pilihan kebijakannya tidak koheren, tidak konsisten dengan kandungan dari undang-undang tentu merupakan suatu yang mubazir," jelas dia.
Sohibul juga memberikan optimisme bahwa seburam apapun persoalan yang dihadapi hari ini Indonesia masih memiliki modal dan potensi yang sangat besar dalam membangun bangsa.
"Kita masih punya potensi seklaipun memang sudah banyak yang dieksploitir dan kemudian mengalami kerusakan tapi saya kira masih tetap punya potensi untuk kita kelola. Yang kedua juga kita harus yakin bahwa kita juga masih punya optimisme, kita memiliki cadangan-cadangan SDM yang memiliki komitmen luar biasa kepada perbaikan-perbaikan negeri kita tercinta terkhusus dalam masalah pertanian," ucap dia.
No comments:
Post a Comment