Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi DKI Jakarta (DPRD Provinsi DKI Jakarta) berjanji akan segera memanggil Direktur Utama Perumda Pasar Jaya untuk menjelaskan adanya rebutan proyek pengadaan Bantuan Sosial Penanganan Covid-19 (Bansos Covid-19) bermasalah di DKI Jakarta.
Ketua Komisi B DPRD DKI Abdul Aziz mengatakan pemanggilan terhadap Dirut Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin berkenaan dengan temuan warga yang menunjukkan adanya distribusi beras Bansos Covid-19 berkutu. Pengadaan Bansos itu diduga kuat sangat menciderai kondisi warga yang sedang terpuruk akibat dampak buruk pandemi Covid-19
“Kami akan memanggil pihak Pasar Jaya dan menelusuri lebih lanjut kejanggalan yang timbul dari paket sembako untuk bansos ini. Semoga apa yang sudah dijalankan sesuai prosedur dan tidak ada penyimpangan,” ujar Abdul Azis, kepada Sinarkeadilan.com, Kamis (24/9/2020).
Abdul Aziz merespon informasi pada bulan Juni 2020, anggota Komisi E DPRD DKI Solikhah mengeluhkan bansos ke masyarakat di Kecamatan Cengkareng, Kalideres dan Tambora. Pada waktu itu, ditemukan tidak kurang dari 30 karung beras berkutu dikasih ke warga.
Temuan itu pun sudah disampaikan Solikhah dalam rapat bersama Komisi E, pada Selasa (9/6/2020).
Atas temuan itu, pelaksana pengadaan Bansos itu, Syarief Hidayatullah mengelak bahwa pengadaan beras berkutu itu menjadi tanggung jawabnya.
Syarief Hidayatullah yang ditunjuk dan dipercaya mengadakan proyek bansos oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya itu, mengaku tidak tahu menahu adanya distribusi beras berkutu ke masyarakat.
“Kami itu cuma penyedia jasa packing tok. Soal beras berkutu, tidak layak konsumsi dan penyaluran tidak tepat sasaran bukan urusan kami,” ujarnya kepada wartawan, Senin (20/09/2020).
Soal isi dan jenis Bansos yang di-packing, Syarief menerimanya langsung dari PD Pasar Jaya dan Dinas Sosial Pemprov DKI. Syarief hanya mengemasnya sebelum dibagikan ke warga.oleh pasar jaya dan daftar penerima Bansos disiapkan oleh Dinas Sosial DKI Jakarta.”Ya mereka, Pasar Jaya dan Dinas Sosial dong yang mestinya ditanya,” ujarnya.
No comments:
Post a Comment