Presiden PKS Sohibul Iman mengapresiasi gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) besutan Din Syamsuddin. PKS disebut siap bersinergi dengan KAMI sebagai oposisi pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Semua warga negara (WN) dijamin haknya untuk berserikat dan berkumpul menyampaikan aspirasinya, termasuk teman-teman yang mendeklarasikan KAMI," ujar Sohibul Iman menanggapi soal deklarasi KAMI, Kamis (20/8/2020).
Menurut Sohibul, semakin banyak yang berani menyampaikan pendapatnya, hal itu semakin baik. PKS menghargai lahirnya KAMI yang diisi oleh sejumlah tokoh nasional itu.
Makin banyak yang berani menyampaikan pendapat, makin baik bagi masyarakat karena aspirasi masyarakat akan terwakili. Jadi hadirnya KAMI dan gerakan-gerakan lain yang kritis sangat kami apresiasi dan hormati," tutur Sohibul.
Ditanya apakah PKS akan menggandeng KAMI untuk menjadi mitra oposisi, ia menyebut PKS siap bersinergi. Hanya, Sohibul mengingatkan PKS dan KAMI merupakan dua wadah yang berbeda, meski memiliki kesamaan mengkritisi pemerintahan.
"Mereka gerakan moral, kasihan kalau kami tarik-tarik ke salah satu partai politik saja. Kita bisa bekerja pada ranah masing-masing, tapi bersinergi dalam tujuan, yaitu sama-sama membangun maslahat publik," tuturnya.
"Bahkan kami sebagai parpol siap diingatkan oleh mereka jika kami melenceng secara moral keumatan dan kebangsaan. Tentu sebaliknya, kami juga siap mengingatkan mereka jika mereka melenceng dari gerakan moral," sambung Sohibul.
Deklarasi KAMI digelar di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/8). Selain Din Syamsuddin ada sejumlah tokoh yang hadir.
Beberapa tokoh yang hadir di deklarasi KAMI itu di antaranya Gatot Nurmantyo, Rochmad Wahab, Titiek Soeharto, dan MS Kaban. Hadir pula Refly Harun, Said Didu, Rocky Gerung, dan Ichsanuddin Noorsy.
Selain itu, Amien Rais hadir di deklarasi KAMI. Kubu Amien Rais pun siap bergabung dengan KAMI karena merasa memiliki agenda yang sama.
Deklarasi KAMI banyak dikritik karena digelar saat masa pandemi Corona mengingat tokoh-tokoh yang hadir tidak menerapkan protokol kesehatan virus Corona (COVID-19). Apalagi salah satu tuntutan KAMI adalah mengenai penanganan pandemi Corona.
No comments:
Post a Comment