Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta membina Rukun Warga (RW) di Ibu Kota untuk Program Kampung Iklim (Proklim) yang menekankan praktik ramah lingkungan.
"Setiap kampung harus melakukan adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Asep Kuswanto di Jakarta, Senin.
Menurut dia, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di antaranya penggunaan lampu hemat energi, energi listrik terbarukan.
Selain itu, uji emisi kendaraan bermotor, memanfaatkan air hujan, pertanian perkotaan serta pengurangan sampah dari sumber.
Sementara itu, adaptasi dan mitigasi perubahan iklim itu berbuah hasil karena sebanyak 17 RW di Jakarta meraih penghargaan Proklim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Asep menjelaskan, penghargaan Proklim Lestari adalah penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Selain itu, ada tiga RW lainnya meraih penghargaan Proklim Utama, yaitu RW 09 Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung (Jakarta Timur), RW 03 Kelurahan Semper Barat, Kecamatan Cilincing (Jakarta Utara) dan RW 05 Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok (Jakarta Utara).
Sedangkan, 13 lokasi lainnya yang tersebar di lima Kota Administrasi dan Kepulauan Seribu meraih sertifikat Proklim, yaitu Jakarta Utara sebanyak 3 RW dan Jakarta Timur sebanyak 4 RW serta Jakarta Selatan sebanyak 2 RW.
Sedangkan Jakarta Barat sebanyak 1 RW, Jakarta Pusat sebanyak 2 RW dan Kepulauan Seribu sebanyak 1 RW.
"Selama ini, Dinas Lingkungan Hidup sangat membantu dalam Program Kampung Iklim ini dan semoga ke depannya kami dapat bekerjasama antarinstansi agar Proklim semakin maju dan semakin bertambah di Jakarta," ungkap Adian.
Program Kampung Iklim merupakan program nasional untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam melakukan aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim serta penurunan emisi gas rumah kaca.
No comments:
Post a Comment