WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Fraksi PKS - Partai Keadilan Sejahtera DRPD DKI Jakarta memandang, pembangunan Kampung Gembira Gembrong, Jakarta Timur yang menggunakan dana infak menjadi salah satu solusi.
Sebab proyek yang melibatkan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta memerlukan waktu yang cukup panjang, mulai dari pembahasan di wilayah hingga di DPRD DKI Jakarta.
Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoekifli mengatakan, para korban kebakaran Pasar Gembrong berada dalam keadaan darurat.
Rumahnya ludes terbakar pada April 2022 lalu, sehingga perlu tempat tinggal yang layak dalam waktu segera.
“Seharusnya memang memakai dana APBD, tapi itu kan memakan waktu lama dan perlu dianggarkan dulu,” kata Taufik pada Senin (4/7/2022).
Selain itu, kata Taufik, duit yang ada di APBD tahun berjalan ini kemungkinan sudah tidak cukup untuk dipakai membangun kembali hunian warga di Pasar Gembrong.
Karena itu, pembangunan hunian warga memakai dana infak jemaah salat Ied Idulfitri 1443 H yang dikumpulkan Baznas Bazis DKI Jakarta pada Mei 2022 lalu merupakan langkah yang tepat.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta ini meyakini, Baznas Bazis dapat mengelola dana umat tersebut dengan baik, karena hal itu sudah menjadi tupoksinya.
Dia meminta kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir terhadap pembangunan Kampung Gembira Gembrong yang memakai dana infak sebesar Rp 7,8 miliar.
“Saya kira itu langkah yang sangat positif, saling berkolaborasi antaranak bangsa, dan mereka (Baznas Bazis) tentu paham aturan syariatnya bagaimana memakai dana zakat, infak, sodaqoh untuk kepentingan masyarakat,” imbuhnya.
Menurut dia, pembangunan memakai dana infak sejalan dengan gagasan yang selama ini digaungkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahwa Jakarta menjadi Kota Kolaborasi.
Dia berharap, kolaborasi ini bisa merangsang pelaku usaha atau per orangan yang memiliki duit berlebih untuk berdonasi dalam membantu warga yang lain.
“Ini sangat bantu membantu antara pihak pemerintah dan badan/lembaga di masyarakat. Harusnya juga diikuti oleh yang lainnya seperti pihak swasta dan para orang super kaya di negara ini, membantu memberi solusi untuk persoalan rakyat,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah DKI Jakarta dinilai harus tetap mengalokasikan dana untuk pembangunan Kampung Gembira Gembrong, Jakarta Timur.
Pasalnya, proyek yang dimulai pada Jumat (1/7/2022) lalu itu menjadi pembahasan publik, karena memakai dana infak salat Ied Idulfitri 1443 H di Jakarta International Stadium (JIS) saat awal Mei 2022 silam.
Pengamat politik dari Citra Institute Efriza mengatakan, pembangunan kembali Kampung Gembrong yang ludes terbakar api, melalui dana yang dikumpulkan Baznas Bazis DKI adalah hal positif.
Apalagi dana infak memang diharapkan untuk dimanfaatkan bagi kepentingan kemaslahatan umat.
Hanya saja dana Baznas Bazis DKI semestinya juga turut dibantu dengan dana APBD DKI, agar terlihat sinergi antara kepentingan umat berhubungan dengan peran pemerintah,” kata Efriza pada Senin (4/7/2022).
Menurut dia, hal ini dilakukan agar pemanfaatan dana dari Baznas Bazis tidak hanya untuk satu kegiatan saja karena menelan dana cukup besar mencapai Rp 7,8 miliar.
Kata dia, langkah peduli kemanusiaan dapat dilakukan dengan beragam pemanfaatannya, sehingga tidak hanya difokuskan pada satu titik saja.
“Sementara dana APBD DKI masih dimungkinkan untuk digunakan dalam kepentingan tersebut,” ucap Efriza.
No comments:
Post a Comment