Pemprov DKI Jakarta mengajak seluruh warga Jakarta untuk berkolaborasi dalam mencegah kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi yang berbasis gender. Ajakan ini disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui akun Instgramnya @aniesbaswedan.
Anies mengatakan, rasa aman merupakan hak dasar dan utama yang tidak hanya berlaku kepada sebagian pihak, tetapi kepada semua pihak. "Saya, anda, kita semua berhak untuk mendapatkan rasa aman. Terutama rasa aman dari tindak kekerasan," kata Anies dikutip SINDonews pada Sabtu (27/11/2021).
Anies menuturkan, Pemprov DKI Jakarta punya komitmen yang amat tinggi untuk pemenuhan hak tersebut. Di Jakarta, lanjut dia, ada sekitar 50% penduduknya adalah perempuan, 30%-nya anak-anak.
"Dua kelompok ini yang punya peranan penting dalam masyarakat. Tetapi juga adalah kelompok yang cukup rentan untuk menjadi korban kekerasan berbasis gender," tuturnya
Anies mengatakan, seringkali pelanggaran hak mereka berawal dari peranan keluarga yang belum optimal. Sementara kita sadar bahwa menjadi tugas kita semua utamanya keluarga untuk memberikan perlindungan.
Dia melanjutkan, tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. Lalu pada 10 Desember dicatat sebagai Hari Hak Asasi Manusia Internasional. Selama 16 hari di antaranya, seluruh dunia diajak untuk memanfaatkan momentum ini untuk memberikan peringatan.
"Peringatan untuk apa, untuk kita semua memberikan perhatian, memberikan dukungan, memberikan aksi nyata dalam ikhtiar bersama untuk untuk melakukan pencegahan segala macam bentuk kekerasan," ujarnya.
Anies menegaskan, Pemprov DKI mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Jakarta untuk berkolaborasi dalam memitigasi, dalam mencegah kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi yang berbasis gender.
"Mari kita sama-sama ambil peran, mari kita peduli pada lingkungan sekitar kita. Mari kita tunjukkan kepedulian kita untuk melindungi semua. Pandanglah setiap perempuan sebagaimana kita memandang ibu kita sendiri, yang selalu kita hormati, yang selalu kita lindungi yang selalu kita jaga. Kita sama-sama lindungi perempuan dan anak di Jakarta," ucapnya.
Dia melanjutkan, tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Internasional Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan. Lalu pada 10 Desember dicatat sebagai Hari Hak Asasi Manusia Internasional. Selama 16 hari di antaranya, seluruh dunia diajak untuk memanfaatkan momentum ini untuk memberikan peringatan.
"Peringatan untuk apa, untuk kita semua memberikan perhatian, memberikan dukungan, memberikan aksi nyata dalam ikhtiar bersama untuk untuk melakukan pencegahan segala macam bentuk kekerasan," ujarnya.
Anies menegaskan, Pemprov DKI mengajak kepada seluruh komponen masyarakat Jakarta untuk berkolaborasi dalam memitigasi, dalam mencegah kekerasan dalam bentuk apa pun, apalagi yang berbasis gender.
"Mari kita sama-sama ambil peran, mari kita peduli pada lingkungan sekitar kita. Mari kita tunjukkan kepedulian kita untuk melindungi semua. Pandanglah setiap perempuan sebagaimana kita memandang ibu kita sendiri, yang selalu kita hormati, yang selalu kita lindungi yang selalu kita jaga. Kita sama-sama lindungi perempuan dan anak di Jakarta," ucapnya.
No comments:
Post a Comment