PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera, mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang telah berjalan selama dua tahun pada periode kedua.
Pada periode kedua, sejumlah kritik disampaikan kepada Jokowi, terutama pada saat-saat ini.
Kebijakan Jokowi terkait pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung dan pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Kalimantan Timur mendapatkan sorotran.
Banyak kritikan yang diarahkan kepada proyek pembangunan infrastruktur komersial tersebut karena dianggap tidak diperlukan dan hanya buang-buang uang.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter milik Mardani Ali Sera, ia menyebutkan jika ada temuan-temuan yang tidak bisa disepelkan.
Temuan-temuan tersebut adalah riset AidData terkait utang tersembunyi kepada China.
Selain itu, pembiayaan pembangunan dalam program Belt and Road Initiative (BRI) juga menuai polemik.
"Jgn sepelekan temuan ini. Dampak dari keputusan yg serba instan & kejar-tayang, pendanaan proyek kereta cepat jkt - bandung kini ditanggung APBN," kata Mardani Ali Sera.
Menurut Mardani Ali Sera, perubahan tentang aliran keuangan bisa menjadi bom waktu bagi Indonesia yang akan membahayakan kondisi finansial dalam negeri.
"Perubahan sumber pendanaan ke kas negara tentu menimbulkan beban utang baru. Ini bs jd bom waktu & membahayakan ekonomi kita ke dpn," ujar Mardani.
No comments:
Post a Comment