JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan Jakarta International Stadium di Kelurahan Papanggo, Jakarta Utara, sudah mencapai kemajuan 69,85 persen. Pandemi Covid-19 sempat membuat pengiriman material dan logistik konstruksi mengalami keterlambatan.
Nadia Diposanjoyo, Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Minggu (12/9/2021), menjelaskan, meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung, saat ini pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) sudah teralisasi 69,85 persen. Sedikitnya ada 2.400 tenaga kerja yang terlibat dalam proses pembangunannya.
Sebagai proyek yang merupakan penugasan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada PT Jakpro melalui Pergub Nomor 14 Tahun 2019, JIS menjadi pengganti dari stadion Lebak Bulus yang diubah dan dipergunakan sebagai stasiun MRT Jakarta koridor utara-selatan. Perencanaan pembangunan stadion sepak bola di Jakarta itu dilakukan sejak 2009. JIS diperkirakan pembanagunannya menelan anggaran Rp 4,5 triliun dengan sumber pendanaan seluruhnya dari APBD DKI Jakarta melalui penyertaan modal daerah (PMD).
Iwan Takwin, Direktur Proyek JIS PT Jakpro, dalam agenda webinar nasional ”Geliat Infrastruktur DKI Selama Pandemi”, Senin (23/8/2021), menjelaskan, stadion JIS dibangun di atas lahan bekas taman BMW seluas 26 hektar. Dibangun sesuai standar FIFA, JIS dirancang memiliki kapasitas 82.000 penonton.
Jakpro, kata Iwan, optimistis pembangunan JSI bisa tuntas sesuai target, Desember 2021. Meski, diakui Iwan, selama pelaksanaan konstruksinya banyak mengalami tantangan, mulai dari cuaca yang sulit diprediksi hingga pandemi Covid-19.
Adanya pandemi Covid-19 di awal 2020, menurut Iwan, berimplikasi terhadap keterlambatan material atau logistik proyek dari negara asal. Ada beberapa keperluan JIS, seperti rangka baja yang dikirim dari luar negeri, mengalami keterlambatan atau kemunduran jadwal pengiriman karena negara asal rangka baja melakukan lockdown lebih awal daripada Indonesia. Itu membuat pengiriman sempat tertunda beberapa bulan.
Tantangan lainnya, pemberlakuan penyekatan-penyekatan pada tahun lalu membuat jumlah pekerja menurun. Iwan mencontohkan, seperti pada awal pandemi tahun lalu, jumlah pekerja sempat berkurang banyak dari 2.000 pekerja menjadi 350 orang. ”Karena pada waktu itu bersamaan penyekatan ketat, ada wilayah-wilayah di Pulau Jawa khususnya dilakukan penyekatan, sehingga para pekerja mendadak pulang ke kampung masing-masing,” ujar Iwan.
Namun, Jakpro bersama KSO Pelaksana Proyek JIS, jelas Iwan, melakukan inovasi dan langkah strategis agar pembangunan stadion internasional itu dapat tuntas sesuai target waktu. ”Tapi, kita tidak menyerah. Selama pandemi kuncinya kolaborasi sehingga apa yang jadi tantangan dan potensi delay kita bisa mitigasi sejak awal," ujarnya.
Salah satu langkah strategis agar proyek tetap produktif selama pandemi Covid-19, Iwan menyatakan, area proyek JIS dibuat steril hanya boleh pekerja lapangan yang masuk. Selain itu, seminggu dua kali fasilitas di area proyek dilakukan disinfektan. Kemudian pihak manajemen juga melaksanakan health monitoring dua kali dalam sehari, mulai dari suhu badan pekerja, kondisi badan, dan wajib dilaporkan kepada PIC kontraktornya.
Para pekerja yang baru datang ke proyek dilakukan isolasi mandiri selama dua minggu. Selama masa observasi tersebut, pekerja masih tetap bekerja di areal tersendiri yang tidak berbaur dengan pekerja lainnya.
Sementara bagi para supplier ataupun para tamu yang datang ke proyek JIS wajib membawa bukti tes covid antigen atau rapid test antibodi yang berlaku sehari sebelumnya. Tak hanya itu, Jakpro berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Jakarta Utara juga menyelenggarakan program vaksinasi Covid-19 kepada 3.000 pekerja konstruksi JIS.
Program vaksinasi ini sangat penting karena sektor konstruksi termasuk sektor esensial yang masih bisa beroperasi 100 persen. Vaksinasi bagi pekerja JIS dilaksanakan sejak Juli 2021 di GOR Jakarta Utara.
”Terkait pekerja pada proyek JIS ini, sampai hari ini kita sudah melibatkan 2.500 orang, dengan target ke depan bisa mencapai 3.500 sampai 5.000 pekerja,” kata Iwan.
No comments:
Post a Comment