Friday, June 4, 2021

PKS Khawatir Berita-Foto Akibat Corona di Kudus, Minta Pemerintah Cepat

  


Jakarta - Penyebaran virus Corona di Kudus, Jawa Tengah, mengkhawatirkan sampai-sampai 300 lebih tenaga kesehatan (nakes) terpapar dan muncul antrean pemakaman jenazah COVID-19. PKS khawatir muncul psywar atau propaganda jika penyebaran Corona di Kudus tidak segera diatasi.

"Pemerintah harus bergerak cepat untuk menekan laju kasus COVID-19 di Kudus. Seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Kudus harus disiapkan menampung pasien," kata anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher dalam keterangannya, Jumat (4/6/2021).

Netty mengatakan antisipasi kekurangan tempat tidur di rumah sakit bisa dilakukan dengan menyiapkan rumah sakit darurat dan meminta dukungan dari fasilitas kesehatan di sekitar Kabupaten Kudus. Selain itu, Netty juga menyoroti terkait penumpukan jenazah positif COVID-19 di Kudus.

Ketua DPP PKS itu mengingatkan penumpukan jenazah berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Dia juga mencemaskan kemunculan propaganda akibat melonjaknya kasus Corona di Kudus.

"Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu akan terjadi penumpukan jenazah yang sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, berita dan foto antrean jenazah di pemakaman tentu dapat menjadi psywar tersendiri bagi masyarakat. Pemerintah harus cepat mengatasi hal ini dengan segera menambah SDM," tegasnya.

Lebih lanjut, Netty khawatir Indonesia menjadi seperti Malaysia di mana mengalami lonjakan kasus kematian Corona. Anggota DPR dari dapil Jawa Barat VIII itu menyebut Corona di Malaysia 'mengamuk' lantaran masyarakat di sana lelah dengan ketidakpastian kapan pandemi berakhir atau pandemic fatigue.

"Aparat harus dikerahkan untuk memantau penerapan prokes dalam rangka PPKM mikro. Masyarakat harus dipastikan taat dan disiplin dengan aturan 3M, terutama di tempat-tempat publik. Lalai dengan prokes berarti membiarkan diri sendiri dan orang lain terpapar virus," sebut Netty.

"Jangan sampai kita mengalami seperti Malaysia, di mana saat ini sudah diberlakukan lockdown kembali. Melonjaknya kasus di sana salah satunya karena dipicu pandemic fatigue, yang membuat masyarakat Malaysia longgar dan abai prokes," imbuhnya.

Seperti diketahui, ratusan nakes di Kabupaten Kudus terpapar virus Corona atau COVID-19. Sejumlah rumah sakit pun mengaku kekurangan nakes sehingga membutuhkan bantuan personel.

Angka kematian kasus Corona di Kudus juga melonjak hingga membuat petugas kewalahan. Kini relawan pun dikerahkan untuk membantu proses pemakaman jenazah COVID-19 di Kudus.

No comments:

Post a Comment

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

   Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/...