Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pemudikyang akan meninggalkan Jakarta dari Terminal Pulogebang, Jakarta Timur masih terbilang tinggi padahal Jumat (21/5) kemarin diprediksi sebagai puncak arus balik.
"Hari ini [Jumat], kemarin, Kamis, masih berangkat [yang tinggi]. Masih berangkat, jadi masih anomali [dengan prediksi arus balik]," Kepala Sub Bagian Tata Usaha Terminal Pulogebang, Junaedi Junaedi kepada CNNIndonesia.com, Jumat (21/5).
Junaedi mengatakan jumlah pemudik tersebut cenderung konsisten sejak larangan mudik berakhir pada 17 Mei 2021 lalu.
Pada 18 Mei jumlah keberangkatan penumpang yang meninggalkan Jakarta sebanyak 340 orang. Kemudian pada 19 Mei, ada 243 penumpang yang berangkat.
Selanjutnya, pada 20 Mei kemarin, pihak Terminal Pulogebang mencatat ada 413 orang yang meninggalkan Jakarta.
Junaedi menjelaskan setiap penumpang yang akan dan sudah melakukan perjalanan lewat Terminal Pulogebang harus melakukan tes Covid-19, baik tes rapid antigen maupun GeNose.
"Kalau untuk berangkat pakai GeNose, yang tiba pakai Antigen," ujar Junaedi.
Sementara itu, untuk penumpang yang transit dan akan melakukan perjalanan kembali harus melakukan tes Antigen. Biasanya, penumpang tersebut akan melakukan perjalanan lintas provinsi dan pulau.
"Untuk mereka yang ke Bali, Bima, Nusa Tenggara dan yang akan ke Sumatera diutamakan datang dan berangkat menggunakan RTA (rapid test antigen)," katanya.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.compukul 11.30 WIB Terminal Pulogebang semakin banyak didatangi penumpang yang akan melakukan perjalanan ke luar Jakarta.
Hal itu terlihat dari mengularnya antrean tes GeNose. Berbanding terbalik, di bagian tes Antigen tampak hanya ada beberapa orang saja yang menunggu tes.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan puncak arus balik Lebaran tahun ini diprediksi akan terjadi pada 21-22 Mei.
"Memang puncaknya belum, kita prediksi ini puncak 21 atau 22 Mei," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Selasa (18/5).
No comments:
Post a Comment