Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan insiden meninggalnya seorang pria di Jakartasehari usai menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca perlu menjadi perhatian serius.
Ia menyebut telah berkoordinasi dengan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono terkait peristiwa tersebut.
"Saya sudah berkoordinasi tadi siang jam 1, kami sampaikan kepada Pak Wakil Menteri Kesehatan, bahwa kejadian ini perlu menjadi perhatian amat serius, karena kita sedang membangun kepercayaan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (10/5).
Dalam koordinasi itu, Anies juga menyampaikan kepada Wamenkes Dante ihwal kebijakan di beberapa negara Eropa terkait pembatasan usia bagi penerima vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca itu diberikan diutamakan pada mereka yang berusia di atas 40 tahun, bahkan ada yang di atas 60 tahun, tadi kami sampaikan usulan untuk dibuatkan tambahan ketentuan di dalam screening untuk bisa mencegah terjadinya risiko fatalitas sebagai efek samping dari vaksin," ungkap Anies.
Anies lebih lanjut mengatakan kasus itu juga tengah diinvestigasi Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas KIPI). Di DKI Jakarta, kata dia, belum ada keputusan untuk menghentikan vaksinasi dengan AstraZeneca.
"Kita tunggu dari Kemenkes aja, sampai dengan saat ini belum ada arah kebijakan yang berubah, jadi masih sama," tutur dia.
Pria berusia 22 tahun bernama Trio Fauqi diketahui meninggal sehari usai menerima suntikan dosis pertama vaksin AstraZeneca di Istora Senayan, Rabu (5/5) lalu.
Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari menyebut timnya telah melakukan investigasi bersama Komisi Daerah (Komda) KIPI DKI Jakarta sejak Jumat (7/5) lalu.
Hingga kini, ia menilai belum ada bukti kuat yang menunjukkan keterkaitan antara kematian Trio dengan KIPI vaksin AstraZeneca.
"Kesimpulannya ini belum bisa dikaitkan kematian dengan efek vaksinasi AstraZeneca. Jadi kami bersama Komda DKI menelusuri ke dokter yang pernah merawat atau tempat dia [Trio] berobat. Juga dokter yang memeriksa waktu jenazah, apakah ada tanda-tanda lain yang bisa dikaitkan dengan kematian," kata Hindra saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (10/5).
No comments:
Post a Comment