JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun empat Fasilitas Pengelolaan Sampah Antara (FPSA) di dalam kota atau Intermediate Treatment Facility (ITF).
Fasilitas itu diharapkan dapat mengurangi volume sampah dengan pengolahan berbasis teknologi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin mengatakan, ada tiga titik lokasi ITF.
Dari empat ITF itu, pertama adalah ITF Sunter sebagai pusat. Menurut Syaripudin, pengerjaan PTF itu diserahkan kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 33 Tahun 2018.
Kemudian ITF Wilayah Layanan Barat yang penugasannya diberikan kepada PT Jakarta Propertindo berdasarkan Pergub Nomor 65 Tahun 2019.
"Serta ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan berdasarkan Pergub 71/2020 penugasannya kepada Perumda Sarana Jaya," kata Syaripudin melalui keterangan tertulis, Jumat (12/3/2021).
Dia menambahkan, ITF Wilayah Layanan Barat diproyeksikan mampu mengolah sampah hingga 2.000 ton per hari dengan efisiensi 80 persen. Untuk pembangunannya, Jakpro bekerja sama dengan konsorsium PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Indoplas Karya Energi (Indoplas).
Untuk ITF Wilayah Layanan Timur dan Selatan diperkirakan mampu mereduksi 70-90 persen sampah. Lalu ITF Sunter diperkirakan mampu mengurangi sampah sebanyak 2.200 ton per hari serta menghasilkan energi listri sebesar 35 megawatt.
Menurut Syaripudin, fasilitas pengolahan sampah tersebut dapat mengurangi ketergantungan DKI terhadap Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di luar Jakarta.
"Pengolahan dan pemanfaatan sampah di berbagai wilayah tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi atas volume sampah di TPST Bantar Gebang. Selain itu, proyek ini juga mampu menjadi salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah menjadi listrik yang bermanfaat bagi masyarakat Jakarta,” kata Syaripudin.
Sebagai informasi, jumlah sampah yang masuk ke TPS Bantar Gebang per hari setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan data dari Dinas LH DKI Jakarta, tahun 2014, jumlah sampah yang masuk sebanyak 5.665 ton per hari.
Tahun 2015, sebanyak 6.419 ton sampah per hari, tahun 2016 sebanyak 6.562 ton sampah per hari, tahun 2017 sebanyak 6.875 ton sampah per hari.
Kemudian tahun 2018 sebanyak 7.453 ton sampah per hari, tahun 2019 sebanyak 7.702 ton sampah per hari, dan tahun 2020 sebanyak 7.424 ton sampah per hari.
Komposisi sampah di Ibu Kota mayoritas didominasi oleh sisa makanan sebesar 53 persen, plastik 9 persen, residu 8 persen, kertas 7 persen, dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment