TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan sejumlah catatan kepada calon kapolri Komisaris Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Ahmad Fathul Bari menyatakan, Listyo diharapkan terus melanjutkan upaya reformasi Kepolisian.
Dan memiliki strategi untuk meningkatkan profesionalisme Polri untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, sehingga hal tersebut bukan sebatas jargon," kata Fathul kepada Tempo, Rabu malam, 13 Januari 2021.
Fathul mengatakan ada banyak catatan dan harapan masyarakat terhadap institusi Kepolisian di awal 2021 ini. Termasuk soal bagaimana mengembalikan kepercayaan publik terhadap Polri yang dalam beberapa survei dinilai sebagai institusi publik dianggap paling korup dan terkesan tebang pilih dalam penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan pemenuhan HAM dalam penanganan kasus.
Ia juga menyinggung kasus dugaan pelanggaran HAM oleh aparat Kepolisian dalam penembakan empat orang laskar Front Pembela Islam pada 7 Desember 2020. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dalam hasil investigasinya menyatakan penembakan empat laskar FPI merupakan pelanggaran HAM karena indikasi unlawfull killing.
"Untuk kasus teranyar ada hasil investigasi Komnas HAM yang peristiwanya dinilai oleh Komnas HAM sebagai kategori pelanggaran HAM," kata Fathul.
Fathul mengimbuhkan, semua harapan publik itu harus dijawab oleh calon Kapolri yang baru. "Agar institusi Polri benar-benar dirasakan sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat."
Komjen Listyo Sigit Prabowo terpilih sebagai calon Kapolri dari lima kandidat yang sebelumnya diusulkan Komisi Kepolisian Nasional kepada Presiden Jokowi. Listyo akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat sejak Selasa pekan depan, 19 Januari 2021.
Fraksi-fraksi yang ada di DPR menyambut baik penunjukan Listyo Sigit sebagai calon Kapolri. Ketua Komisi III DPR Herman Herry mengklaim mayoritas anggota Komisinya berharap Listyo dapat melakukan terobosan dan pembaruan.
No comments:
Post a Comment