TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) mulai fokus pada pencarian jasad korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di sekitaran Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak diketahui hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Jakarta, Sabtu (9/1/2021) sekira pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang merupakan pesawat Boeing 737-524 dengan registrasi PK-CLCV ini mengangkut 50 penumpang serta 12 kru.
Tanpa mengenal lelah, tim SAR gabungan terus melakukan pencarian.
Satu diantaranya dengan melibatkan TNI AU guna pemantauan dan pencarian via udara.
Asisten Operasi Kepala Staff Angkatan Udara (Asops Kasau), Marsda TNI Henri Alfiandi mengatakan pencarian hari ini dipusatkan pada jasad korban yang mengapung.
Pasalnya, kejadian jatuhnya pesawat sudah berlangsung selama beberapa hari.
"Yang kita pikirkan sekarang itu adalah korban. Mudah-mudahan kita mendapatkan, tapi yang terpenting adalah jasad yang terapung. Sekarang dua hari, sudah mulai ya, dua atau tiga adalah hitungan kita biasa itu sudah akan keluar jasad atau material yang lain dan kita ambil pakai helikopter," jelasnya di Lanud Halim Perdanakusuma, Senin (11/1/2021).
Kendati begitu, pihak TNI AU turut mencari serpihan yang bersifat material besar, yang terpantau dari udara.
Sehingga pihaknya terus melakukan penyusuran akibat serpihan yang diperkirakan di kordinat jatuhnya pesawat dengan menyesuaikan arus laut.
"Yang kita pikirkan sekarang itu adalah korban. Pecahan ini kan betebaran ya dan sekarang rekan-rekan kita berkonsentrasi di lokasi tempat jatuh. Semua mencari materil besar dan sekarang black box. Kita mencari yang lain, jadi pecahan ini mengalir di arus laut itu dan kita akan menyusuri," jelasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak TNI AU masih melakukan proses pencarian menggunakan helikopter EC-725 Caracal yang baru saja take off sekira pukul 14.15 WIB.
No comments:
Post a Comment