TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemberian penghargaan Jakarta sebagai kota dengan sistem transportasi terbaik di dunia menuai pro kontra.
Banyak pihak yang menyebut pemberian penghargaan itu tak terlepas dari peran Gubernur DKI Jakarta sebelum Anies Baswedan.
Bahkan, banyak yang beranggapan Anies tak memiliki andil dalam perbaikan transportasi di ibu kota.
Terkait kritikan tersebut, Anies memberi penjelasan.
Menurutnya, pemberian penghargaan dalam ajang Sustainable Transport Award (STA) ini berdasarkan inovasi dan terobosan yang dilakukan Pemprov DKI.
Penghargaan pun berhasil disabet DKI setelah getol dalam melakukan integrasi antarmoda transportasi umum di bawah naungan JakLingko.
"Yang diberikan bukan terhadap transportasi kotanya, tapi terhadap inovasi terobosan di bidang transportasi," ucapnya, Rabu (4/11/2020).
"Dan Jakarta memenangkan terobosan inovasi terkait dengan integrasi antarmoda transportasi," sambungnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga menyebut, penilaian hanya dilakukan pada periode 18 bulan terakhir.
"STA ini diberikan untuk inovasi, terobosan dalam periode 18 bulan terakhir. Itulah masa penilaian mereka," ucap di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Meski berhasil mendapat predikat terbaik di dunia, Anies menyebut, pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi.
"Pekerjaan rumah berikutnya adalah memperluas jangkauan, menambah halte sehingga lebih luas lagi. Itu sebagian dari PR-nya," kata dia.
No comments:
Post a Comment