JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI JakartaAnies Baswedan mengatakan, pandemi Covid-19telah merubah kebiasaan dan pola interaksi masyarakat.
Saat ini, masyarakat dituntut bertransaksi secara online dan meminimalisasi interaksi secara langsung guna menghindari penularan Covid-19.
Anies menyebut, sejak Mei 2020, sebanyak 1 juta pekerja dari 4.000 perusahaan telah bekerja dari rumah.
Menurut dia, hal itu merupakan pengalaman baru bagi warga Ibu Kota untuk beradaptasi dengan situasi pandemi.
"Lebih 1,5 juta pelajar dan 10.000-an guru telah melakukan pembelajaran jarak jauh. Ini adalah pengalaman baru bagi penduduk jakarta," kata Anies dalam diskusi daring yang disiarkan akun Youtube Kompas TV, Sabtu (24/10/2020).
Tak hanya itu, kebiasaan-kebiasaan baru mulai muncul selama pandemi Covid-19 di antaranya beralih menggunakan sepeda dibanding kendaraan bermotor.
Maka tak heran, lanjut Anies, pengguna sepeda meningkat hingga 1.000 persen selama pandemi.
"Orang-orang sekarang bebas bersepeda di pagi hari sebelum berangkat kerja atau kadang berangkat kerja dengan sepeda. Di Jakarta khususnya kita mengalami menjamurnya para pesepeda. Penduduk mulai mengadopsi cara baru untuk berolahraga menggunakan sepeda dan juga menggunakannya sebagai alat transportasi," ujar Anies.
Seperti diketahui, Provinsi DKI Jakarta saat ini menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi jilid II selama dua pekan, terhitung mulai 12 hingga 25 Oktober 2020.
Selama PSBB masa transisi, sejumlah aturan mulai dilonggarkan seperti bioskop yang diperbolehkan kembali beroperasi dan perkantoran sektor non-esensial yang boleh mempekerjakan karyawan di kantor dengan kapasitas maksimal 50 persen.
Adapun hingga Jumat kemarin, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Ibu Kota adalah 99.158 orang.
Sebanyak 84.430 orang dari total keseluruhan pasien Covid-19 telah dinyatakan pulih. Untuk kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota, saat ini tercatat 12.590 orang.
Sementara itu, 2.138 pasien Covid-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia. Jumlah kematian ini setara 2,2 persen dari total kasus di Jakarta.
No comments:
Post a Comment