Jakarta – Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober tidak bisa dilepaskan dari peristiwa kelam Gerakan 30 September 1965 yang dilakukan PKI dan menyebabkan 6 Jenderal dan 1 perwira gugur.
Tanggal 1 Oktober pun lantas diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk mengenang keberhasilan bangsa dalam mempertahankan ideologi Pancasila. Sekaligus bentuk penghormatan atas gugurnya para Jenderal yang kemudian disebut sebagai Pahlawan Revolusi.
Terkait hal ini, Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz mengatakan, Hari Kesaktian Pancasila merupakan pelajaran penting bagi bangsa Indonesia yang harus diwariskan kepada generasi ke generasi.
“Kita memperingati hari yang sangat bersejarah bagi bangsa kita, yaitu hari di mana kita sebagai bangsa atas pertolongan Allah SWT berhasil terlepas dari cengkraman ideologi komunis yang dibawa oleh PKI. Dan kembali ke ideologi Pancasila sebagai sebuah kesepakatan yang sudah diwariskan dari generasi sebelumnya,” ucap Abdul Azis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/10/2020).
Menurut politikus PKS ini, menjaga Pancasila bukanlah suatu hal yang mudah. Sebab dibutuhkan pengorbanan yang besar. Bukan hanya harta, bahkan jiwa pun menjadi taruhannya.
“Dibutuhkan korban harta dan jiwa yang begitu besar agar sejarah tidak berulang dan agar orang-orang yang masih berfikir untuk mengubah Pancasila menjadi sadar dan kembali pada kesepakatan bersama tersebut,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment