JawaPos.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu yang diinisiasi oleh PT Integrasi Transit Jakarta (ITJ). Taman yang berlokasi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan tersebut sudah sejak hampir setahun yang lalu pembangunannya dicanangkan.
Anies menyatakan bahwa Jakarta membutuhkan simpul pertemuan ide dan gagasan dalam mengakomodasi seluruh literatur agar warga yang ingin mengetahui hal ini dipermudah aksesnya. Sebab, menurutnya ada ebih dari 30 persen toko buku modern Indonesia berada di Jakarta dan terdapat 5.248 penerbit di kota ini.
Di samping itu, jumlah pengunjung perpustakaan di 5.600 lokasi di Jakarta dalam satu tahun mencapai 4,5 juta. “Karena itu, kita bangunkan sebuah taman literasi untuk mengkonsolidasikan itu semua dalam sebuah tempat berkegiatan,” ujarnya saat meresmikan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Minggu (18/9).
Setelah diresmikannya taman tersebut, Anies berharap Taman Literasi itu bisa memudahkan masyarakat dalam mengkases berbagai literatur. Hal ini bisa dicontohkan dengan baik oleh keluarga, orang tua, ataupun sekolah yang ingin membawa anak-anaknya dekat pada kegiatan literasi.
“Kita sebagai orang tua seringkali ingin anak kita suka membaca, tapi perginya ke mana ya, gitu? Ke perpustakaan dan toko buku sudah biasa. Adakah terobosan-terobosan? Ada, tapi tempatnya di mana? Tidak tahu. Nah, dengan ada tempat ini, insya Allah antara demand dan supply akan bertemu. Tapi, ini bukan konteks pasar komersial, ini adalah tempat pertemuan ide dan gagasan,” jelasnya
Setelah diresmikannya taman tersebut, Anies berharap Taman Literasi itu bisa memudahkan masyarakat dalam mengkases berbagai literatur. Hal ini bisa dicontohkan dengan baik oleh keluarga, orang tua, ataupun sekolah yang ingin membawa anak-anaknya dekat pada kegiatan literasi.
“Kita sebagai orang tua seringkali ingin anak kita suka membaca, tapi perginya ke mana ya, gitu? Ke perpustakaan dan toko buku sudah biasa. Adakah terobosan-terobosan? Ada, tapi tempatnya di mana? Tidak tahu. Nah, dengan ada tempat ini, insya Allah antara demand dan supply akan bertemu. Tapi, ini bukan konteks pasar komersial, ini adalah tempat pertemuan ide dan gagasan,” jelasnya
Ke depannya, orang nomor satu di DKI itu mengharapkan penulis-penulis buku dari seluruh kalangan bergiliran diundang ke taman literasi ini. Sehingga bisa berbagi cerita di balik gagasan karyanya kepada masyarakat. Harapan tersebut merupakan gagasan di balik adanya Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini.
Jadi, kami juga ingin pada para penerbit, penulis, dan pegiat literasi manfaatkan tempat ini. Penuhi tempat ini, bikin teman-teman ITJ dan MRT repot dengan permintaan kegiatan. Saya sering sampaikan, pemerintah itu mudah untuk membuat bangunannya, tapi membuat kehidupannya itu justru dari masyarakat, dari para pegiat literasi. Di situlah kenapa kita perlu kolaborasi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Taman Literasi Martha Christina Tiahahu adalah salah satu taman terluas di Jakarta Selatan, dengan luas 20.960 m2. Taman ini berdiri sejak tahun 1948 pada masa awal kemerdekaan yang dirancang oleh M. Soesilo. Pencanangan Pembangunan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu telah dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2021.
Pembangunan taman ini merupakan pelaksanaan Pergub DKI Jakarta No. 5 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Blok-M dan Sisingamangaraja. Taman Literasi sebagai ruang ketiga di Jakarta, diharapkan dapat memberikan ruang serta energi yang menginspirasi anak muda Jakarta untuk membudayakan literasi dalam kesehariannya.
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu ini adalah salah satu bagian utama dalam pengembangan kawasan berorientasi transit Blok M-Sisingamaraja di Jakarta Selatan, di mana desain ruang kota menyatukan orang, kegiatan, bangunan dan ruang publik menjadi terintegrasi melalui konektivitas yang mudah.
No comments:
Post a Comment