Saturday, July 30, 2022

Wilayah Penggilingan Cakung Diusulkan Jadi Salah Satu dari 3 Kampung Budaya di Jakarta Timur

  


POSJAKUT -- Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mengusulkan ke Dinas Kebudayaan DKI Jakarta untuk menjadikan tiga lokasi di wilayahnya dijadikan sebagai Kampung Budaya.

Kampung budaya sendiri memiliki pengertian sebagai wilayah atau desa yang memiliki potensi kebudayaan untuk dikembangkan.

Menurut Kepala Seksi Pelindungan Suku Dinas Kebudayaan Kota Jakarta Timur, Iyan Iskandar tiga lokasi yang diusulkan menjadi kampung budaya itu adalah Situs Batu Penggilingan Tebu, di kelurahan Penggilingan, Cakung.

Kemudian Gudang Amunisi Petukangan, di Kelurahan Rawa Terate, Cakung serta kawasan pelestarian seni budaya Condet, Kramat Jati yang sudah berkembang.

Nantinya Kampung Budaya yang terpilih akan ditetapkan menjadi perwakilan di seluruh wilayah DKI Jakarta," tutur Iyan Iskandar, Ahad 31 Jiuli 2022.

Menurut Iyan, ketiga lokasi tersebut diusulkan menjadi kampung budaya karena di wilayah tersebut masih ditemukan situs budaya dan dapat dikembangkan hingga saat ini.

Seperti di daerah Penggilingan Kecamatan Cakung misalnya ditemukan obyek diduga cagar budaya (ODCB) batu penggilingan tebu yang diperkirakan berasal dari abad18.

Selain ditemukan di daerah Penggilingan ODCB sejenis juga ditemukan di Jalan TB. Simatupang, juga ditemukan di Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur.

Sejauh ini kata Iyan Iskandar, tim dari Dinas Kebudayaan DKI Jakarta masih melakukan survei kajian terhadap tiga lokasi Kampung Budaya yang diusulkan ini. "Kami bersama tim Dinas Kebudayaan masih lakukan pembahasan tentang usulan ini," katanya.

Seperti diketahui, batu penggilingan merupakan alat pengolah tebu yang diperkirakan digunakan pada abad ke-17-18 Masehi. Dalam tulisan Haan (1935: 323-324), terdapat istilah suikermolen yang berarti pabrik pembuatan gula. 

Pada abad ke-18, istilah pabrik pembuatan gula ini merujuk pada pabrik gula dengan peralatan tradisional sederhana yang menggunakan batu untuk menggiling tebu.

Saat itu gula menjadi salah satu komoditas penting untuk perdagangan dunia. Batavia adalah salah satu daerah penghasil gula untuk ekspor ke Cina dan Jepang.

Dari literature yang ada produksi gula Batavia dilakukan oleh orang-orang Cina yang bermukim di wilayah Pecinan.

Menyadari gula memberikan keuntungan, VOC akhirnya membuat ketetapan bahwa gula di Batavia wajib dijual ke VOC, tidak boleh diperjualbelikan kepada pihak lain. Bahkan, VOC sendiri yang menentukan harga gula saat itu.

Pada 1710 adalah puncak kejayaan produksi gula Batavia, di mana terdapat 130 pabrik pembuat gula yang dimiliki oleh orang Cina, dengan sebagian besar berada di sekitar Sungai Ciliwung.

Namun, setelahnya, produksi gula mengalami penurunan yang ditandai dengan berkurangnya pabrik gula. Pada 1738, tersisa 80 pabrik gula. Kemudian, di tahun 1750, turun jadi 66 pabrik gula dan pada 1786, sisa 44 pabrik gula.

Setelah menurunnya produksi tebu di Batavia dan keluarnya orang-orang Cina dari Batavia pada tahun 1740, mereka mulai mendirikan bentengan-bentengan dengan pagar tinggi yang selanjutnya disebut Cina Benteng.

Salah satunya, mulai membuat pabrik penggilangan tebu untuk dijadikan gula pasir di wilayah Cakung. Oleh warga setempat batu penggilingan tebut biasa disebut sebagai batu kiser.

Konon asal usul nama Kampung Penggilingan juga berasal dari batu penggilingan tersebut. Dahulunya, nama kampung ini adalah Kampung Cakung yang terkenal dengan sebutan Kampung Gula.

Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta melakukan evakuasi penyelamatan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) batu penggilingan abad ke-18 bersama Pusat Konservasi Cagar Budaya dan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur.

Selain diletakkan di Balai Budaya Condet, saat ini salah satu batu penggilingan lainnya juga berada di Museum Sejarah Jakarta. 

No comments:

Post a Comment

Wali Kota Resmikan Penggunaan Pintu Air Phb Pondok Bambu

   Wali Kota Administrasi Jakarta Timur, M. Anwar, menghadiri temu warga RW 011 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Minggu (12/2/...