Jakarta - PKS DKI Jakarta membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dikritik lantaran jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah menjadi 502,04 ribu orang berdasarkan data BPS DKI Jakarta. PKS justru menunjukkan sisi hasil kerja Anies yang lain.
"Dari data yang kami pelajari di Jakarta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta justru menurun yaitu dari 8,52% di bulan Februari 2021 menjadi 8,00% di bulan Februari 2022. Adapun angka kemiskinan di Jakarta bulan September 2021 adalah 4,67% yang artinya turun 0,05% dari 4,72% di bulan Maret 2021," kata Sekretaris I Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zoelkifli kepada wartawan, Jumat (15/7/2022).
"Dan tingkat kemiskinan Jakarta yang 4,67% itu adalah termasuk nomor 3 terendah di Indonesia. Bahkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Jakarta adalah yang tertinggi dibandingkan provinsi lain di Indonesia. Data-data tersebut adalah data resmi BPS Januari 2022," imbuhnya.
Data-data tersebut menurut Taufik adalah 'rapor' dari hasil kerja pemerintah pusat dan daerah. Dia menilai kerja pemerintah sudah cukup baik.
"Yang perlu dimonitor adalah kerja dari pemerintah, terutama ketika pandemi COVID terjadi. Saya menilai pekerjaan pemerintah sudah cukup baik untuk menahan laju peningkatan pengangguran atau kemiskinan," ujarnya.
Taufik menjelaskan pemerintah pusat meluncurkan program sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT), Program Keluarga Harapan (PKH), dan Bantuan Sosial Tunai (BST).
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta juga meluncurkan BST, Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Sehat (KJS), dan Kartu Jakarta Lansia (KJL).
"Pemda DKI bersama pempus juga menggelontorkan bansos dalam bentuk natura, memberikan insentif untuk UMKM, membebaskan biaya rumah susun sewa (rusunawa). Hal-hal tersebut ternyata mampu meredam penurunan daya beli masyarakat sehingga mengurangi risiko masyarakat menjadi penduduk miskin, seperti yang tergambar dalam data-data BPS Januari 2022 tersebut," ucap Taufik.
"Jadi data dan fakta yang kami dapat di lapangan menunjukkan bahwa Gubernur Anies Baswedan dan jajarannya sudah banyak bekerja untuk mensejahterakan warga DKI Jakarta. Terlebih lagi di masa-masa pandemi COVID," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, BPS DKI Jakarta mengungkap jumlah penduduk miskin di Ibu Kota bertambah 3.750 atau sekitar 4,69 persen dari total jumlah penduduk Jakarta. Dengan kenaikan itu, warga miskin di Jakarta total ada 502,04 ribu orang.
Seperti dikutip dari Antara, Jumat (15/7), data kenaikan warga miskin Jakarta berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022. Salah satu penyebab kenaikan angka kemiskinan di Jakarta adalah pandemi Corona.
BPS DKI menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar untuk menghitung tingkat kemiskinan di Jakarta. Dengan pendekatan itu, BPS menilai kemiskinan merupakan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan nonmakanan yang diukur dari sisi pengeluaran atau belanja.
Kepala BPS DKI Anggoro Dwitjahyono mengatakan turunnya daya beli warga juga dipicu adanya tingginya inflasi di periode September 2021 hingga Maret 2022. Kenaikan inflasi disebut mencapai 1,78 persen. Kenaikan juga terjadi pada kelompok makanan di mana harga naik 3,51 persen.
No comments:
Post a Comment