TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Fraksi PKS, Anshory Siregar mencurigai adanya mafia hotel yang bermain dari kebijakan kewajiban karantina 10 hari untuk kedatangan WNA/WNI dari luar negeri.
Pasalnya, lanjut Anshory, ada warga yang melaporkan hotel yang biaya karantinanya berkali-kali lipat dari biaya menginap biasa.
"Aktivitas hotel- hotel ini jelas merugikan rakyat. Harga yang mereka terapkan untuk karantina ini sangat mahal dan tidak masuk akal, bisa mencapai 3 kali lipat. Kami mencurigai ini ada permainan," kata Anshory melalui keterangan yang diterima, Selasa (14/12/2021).
Dia mencontohkan, harga paket karantina 10 malam di hotel sekitar Mangga Dua mencapai 11 juta rupiah per orang.
Karena itu, total biaya karantina sepasang orang tua dengan 1 anak di satu kamar hotel mencapai 24 juta rupiah.
Jika mereka pulang dari Singapura dengan biaya tiket (pp) sebesar 10 juta rupiah, biaya yang mereka keluarkan bisa mencapai 34 juta rupiah.
"Ini belum termasuk PCR ya. Biayanya kalau sama PCR bisa 36-37 juta per keluarga. Jika ini terus dibiarkan, wisatawan akan sulit berkunjung ke negara ini dan pada akhirnya merugikan pemerintah sendiri," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerintah harus segera melakukan penindakan terhadap mafia hotel yang melakukan permainan harga.
"Caranya adalah dengan menyisir hotel-hotel dan mengecek biaya-biaya yang mereka keluarkan," ucap Anshory.
Anshory juga mengusulkan agar pemerintah segera menetapkan harga maksimal karantina di hotel.
Pemerintah bisa terapkan harga tertinggi karantina di hotel untuk mencegah permainan-permainan pemilik hotel untuk mengeruk keuntungan besar dari kebijakan karantina ini," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment