TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi pameran Pop Art Jakarta di Space8 Ashta, SCBD Jakarta yang sudah digelar sejak 4 Desember 2021 lalu dan berakhir hari ini.
Pop Art Jakarta merupakan ajang para kreator intelectual property (IP) atau pelaku ekonomi kreatif seperti komik, game, animasi, film novel untuk memperkenalkan karya/IP mereka kepada masyarakat Jakarta dan Indonesia secara umum.
Pameran diselenggarakan Pemprov DKI berkolaborasi dengan Asosiasi Intelektual Properti Kreatif Indonesia dan Katapel.id.
IP lokal yang berpartisipasi dalam kegiatan ini, antara lain Bumilangit yang diwakili Gundala sebagai salah satu karakternya, Damn! I Love Indonesia, Dalang Pelo, Dudu, GAJELAS®, Gugug!, Persija Juara, Komik Faktap, Mice Cartoon, Milk Mocha Bear, Satria Dewa Gatotkaca, Show The Monster, Si Juki, Soulcops, Tahilalats, Vernalta, dan Yang Terdalam (YTD).
Anies menjelaskan bahwa Jakarta bukan hanya menjadi tempat untuk mencari penghidupan bagi warganya, tetapi perlu menghadirkan kehidupan yang dirasakan warganya, salah satunya dengan menghidupkan ruang-ruang kreatif untuk tumbuh dan berkembang.
“Kami di DKI Jakarta menyadari bahwa kota itu bukan sekadar infrastruktur keras, tempat orang mencari penghidupan, tapi ini kota yang memberikan kehidupan dan di sana ada kerja, kerja kreatif yang penuh keunikan. Kami di Pemprov DKI juga ingin memfasilitasi bagaimana proses kreatif itu muncul,” ungkap Anies seperti dikutip dari siaran pers PPID Jakarta, Ahad, 19 Desember 2021.
Pemprov DKI Jakarta menjalankan fungsi fiskalnya dengan mengalokasikan anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan ini melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, menggunakan pengadaan swakelola tipe 3.
Dana yang dialokasikan sebesar Rp 2,5 miliar untuk penyelenggaraan ini dikelola dengan pengadaan swakelola tipe 3. "Kenapa kita pilih swakelola tipe 3? Karena, kita bisa mendanai masyarakat dan komunitas” kata Anies.
DKI Jakarta merupakan provinsi yang tergolong awal di Indonesia yang menggunakan pola pengadaan swakelola tipe 3 dan 4. Dengan komitmen anggaran yang diberikan, maka para kreator bisa menyusun kegiatan dengan leluasa, dan seperti yang telah disaksikan bersama bahwa event Pop Art Jakarta terbilang amat sukses dan membanggakan.
“Wujud nyata dukungan Pemprov DKI adalah anggaran, karena Pemerintah itu punya dua, yakni kewenangan dan anggaran. Masyarakat punya kreativitas, pengalaman, jejaring. Jika kelima unsur itu bergabung, maka akan dahsyat. Maka dari itu, kita gaungkan Jakarta Kota Kolaborasi,” ujar Anies
Anies berharap karya-karya para kreator lokal juga dapat ditampilkan di ruang-ruang publik di Jakarta, sehingga menjadi stimulus bagi masyarakat luas untuk lebih mengetahui bahwa Indonesia memiliki IP-IP berkualitas, bukan hanya untuk pasar dalam negeri, namun juga internasional.
No comments:
Post a Comment