Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan memimpin upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia di halaman Blok G Balai Kota DKI Jakarta, Selasa pagi (17/8).
Dalam arahannya, Gubernur Anies mengawali dengan mengajak seluruh peserta upacara meresapi kembali makna proklamasi kemerdekaan Indonesia. Di mana ada makna persatuan di dalamnya.
"Kita ingat teks proklamasi yang dibacakan tapi jarang kita mendalaminya dari tiap kalimat teks proklamasi. Di mana proklamasi diawali dengan kalimat kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia, yang berarti Bangsa Indonesia telah ada sebelum negara dinyatakan hadir. Bangsa ini terdiri dari berbagai unsur yang memutuskan untuk bersatu, semua memutuskan satu simpul sebagai bangsa Indonesia,” terang Gubernur Anies, dikutip dari Siaran Pers PPID Provinsi DKI Jakarta.
Bersatunya seluruh komponen bangsa ini menghasilkan kesepakatan bersama yakni memutuskan untuk merdeka dan menolak segala jenis kolonialisme. Karena kolonialisme membatasi bangsa ini untuk berkembang dan sejahtera. Sehingga Gubernur Anies menyebut bahwa kemerdekaan berarti menggelar keadilan sosial dan kesejahteraan untuk seluruh rakyat Indonesia.
“Kemerdekaan ini adalah kemauan kita, bangsa ini merasakan tekanan kolonialisme yang sudah amat lama, kemiskinan, kurang gizi dan tak berkembang. Karena itu bangsa ini menolak kolonialisme dan seluruh unsur sepakat merdeka untuk menghadirkan gelaran keadilan sosial dan kesejahteraan,” tambahnya.
Gubernur Anies juga mengajak seluruh komponen ambil tanggung jawab untuk menghadirkan keadilan sosial dan kesejahteraan, seperti halnya yang diperjuangkan dan disepakati bersama oleh para perintis kemerdekaan, sekaligus sebagai bagian dari menunaikan janji-janji kemerdekaan Republik Indonesia.
“Kita ingin dengan merdeka, kita rasakan keadilan sosial dan kesejahteraan. Itulah sebabnya ketika kita peringati kemerdekaan. Ingatlah bahwa ini adalah perjuangan seluruh bangsa, ingatlah ini adalah tanggung jawab kita untuk menuntaskan janji-janji kemerdekaan, yakni melindungi, menghadirkan keadilan sosial, dan memajukan kesejahteraan umum,” paparnya.
Terkait dengan kondisi pandemi di Jakarta, Gubernur Anies juga menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta berikhtiar untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia. Salah satu contohnya adalah melakukan vaksinasi, di mana Pemprov DKI Jakarta memberikan vaksin tak hanya untuk warga yang ber-KTP DKI Jakarta, tetapi semua yang berkegiatan di Jakarta.
“Ini merupakan tahun kedua kita peringati hari kemerdekaan di masa pandemi, kita harus luruskan kembali prioritas kita untuk melindungi tumpah darah Indonesia. Kita melindungi semua kita tak melihat status KTP dan status ekonomi. Ketika ada yang membutuhkan perlindungan kesehatan, termasuk vaksinasi, siapa pun kita berikan. Prinsip yang kami pegang adalah kemanusiaan yang adil dan beradab,” tegas Gubernur Anies.
“Dengan pandemi sebagai cermin, kita diingatkan bahwa keselamatan di atas semua. Artinya apapun boleh berbeda tapi begitu menyangkut keselamatan sesama, kita harus bersatu, berkolaborasi. Karena yang kita hadapi tak membeda-bedakan,” lanjutnya.
Tak hanya itu, dalam menghadapi pandemi juga membutuhkan stamina yang luar biasa, Gubernur Anies memberikan gambaran bagaimana para pejuang berproses mengupayakan Indonesia merdeka, yang memerlukan waktu hingga 17 tahun. Waktu yang tergolong lama sehingga membutuhkan stamina yang konsisten.
“Sebagaimana kita menghadapi kolonial, kita harus tunjukkan kita mampu di generasi ini. Untuk sampai kemerdekaan butuh 17 tahun, bayangkan itu butuh stamina yg luar biasa menghadapi kekuatan kolonial tanpa kita tahu kapan berakhir. 17 tahun itu amatlah panjang dan butuh stamina luar biasa,” jelasnya.
“Kita dihadapkan dengan tantangan yang butuh stamina panjang, pandemi setiap hari, pekan, bulan bahkan tahun. Stamina kita diuji, kita tunjukkan bahwa republik ini masih punya pejuang sebagaiman perintis kemerdekaan. Kita tunjukkan bahwa kita akan mampu melewati ini, semua sekali lagi tempatkan keselamatan sebagai prioritas utama,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment